Posted by : ELIZABETH T Jumat, 23 Juli 2010

(Elizabeth bersama DR.Sugijanto, Kepala Pusat Perbukuan Nasional)

Oleh:
Elizabeth T, S.Si, M.Pd
Guru SMA Xaverius 1 Jambi

(Juara I lomba menulis buku pengayaan sains jenjang SMA –
Pusat Perbukuan Nasional 2010)




Sore itu, Selasa 25 Mei 2010 pukul 16.15 WIB ketika saya sedang mengajar di kelas, di sekolah saya SMA Xaverius 1 Jambi, datang seorang teman dari bagian Tata Usaha menyampaikan selembar amplop coklat besar.  Jantung berdegup kencang saat saya baca kop surat yang tertulis Kementerian Pendidikan Nasional-Pusat Perbukuan Nasional.  Sudah beberapa minggu hati berdebar menunggu pengumuman pemenang sayembara penulisan buku pengayaan 2010 yang akan diumumkan pada bulan Juni 2010.  Dan kini amplop pemanggilan pemenang pun sudah tiba di tangan!  Sore itu adalah salah satu hari yang paling bersejarah dalam hidup saya, ketika cita-cita menulis buku dan menjadi pemenang terkabul.  Inilah suatu anugerah yang luar biasa besar dari Tuhan Pengasih, rasa syukur dan sujud saya tiada tara kepadaNya atas segala berkah yang saya terima.

Betapa tidak, sudah tiga tahun memendam kerinduan menulis buku dan mengikuti sayembara ini namun berbagai kesibukan sering menunda saya meraih mimpi menjadi penulis.  Sampai suatu saat timbul inspirasi ide penulisan buku tentang Cassiavera dari Kerinci- Primadona Dunia yang saya tulis hampir setiap hari selama enam bulan baik melalui studi literatur, studi lapangan, dan riset di laboratorium.  Naskah buku yang saya tulis tersebut akhirnya ditetapkan menjadi pemenang pertama sebagai buku pengayaan sains jenjang SMA-tingkat Nasional pada tgl 8 Juni  2010 di hotel Oasis Amir-Jakarta setelah melalui penjurian yang luar biasa ketat di antara lebih dari seribu  naskah buku dari seluruh Indonesia.

Kegiatan pada ajang lomba bergengsi ini diadakan mulai tanggal 7 hingga 10 Juni 2010 di hotel Oasis Amir Jakarta.  Hari pertama yaitu wawancara dengan dewan juri dengan tujuan menegaskan keorisinilan karya yang dibuat.  Hari yang cukup menegangkan ini akan menentukan siapa pemenang lomba.  Hari-hari berikutnya merupakan hari yang menyenangkan, di samping pembekalan peserta dengan berbagai materi tentang menulis, bertemu pejabat-pejabat di lingkungan kementerian pendidikan nasional, wisata edukasi hingga pengumuman pemenang secara resmi dan live di studio TVRI pada tanggal 09 Juni 2010.  Seluruh pemenang dengan mengenakan seragam batik hadir bersama para dewan juri dan pejabat di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional. Acara yang disiarkan dengan durasi hampir 30 menit ini, dimeriahkan oleh artis Delon Indonesia Idol dan Samuel AFI serta duta baca artis Yessy Gusman.  Suatu pengalaman yang berkesan tak terlupakan.


Pengumuman Pemenang secara resmi di studio TVRI Jakarta
 pada tanggal 09 Juni 2010


Elizabeth dengan beberapa pemenang berfoto bersama artis duta baca Yessy Gusman setelah acara selesai, di studio TVRI

Lalu mengapa menulis?  Padahal rasa enggan, malas, dan takut bercampur aduk ketika mengawali suatu aktivitas menulis  Hal ini wajar saja.  Sering tidak ada ide atau bahkan terlalu banyak ide sehingga tidak tahu apa yang harus ditulis.  Jika rasa enggan ini tak ditepis maka bisa jadi menghindari aktivitas menulis akan membuat apa yang seharusnya perlu ditulis tak akan pernah ditulis.  Padahal menulis merupakan salah satu point penilaian portofolio yang penting bagi guru terutama jika hendak melenggang mulus menaiki golongan fungsional.  Atau pun merupakan tugas akhir mahasiswa jika hendak menyelesaikan studinya dengan cepat, lancar, dan hemat.

Pentingnya menulis di kalangan pendidik telah diupayakan oleh pemerintah dalam memotivasi aktivitas menulis di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan.  Salah satunya dilakukan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (Pusbuk Depdiknas). Dengan menggelar sayembara penulisan naskah buku pengayaan yang agendanya diadakan setiap tahun ini maka kegiatan ini digelar untuk memfasilitasi terciptanya berbagai karya penulisan di kalangan guru. 

Kendati hadiah yang diraih cukup besar (sekitar lebih dari 1 milyar rupiah bagi pemenang 1,2, dan 3 masing-masing kategori mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA), disertai dengan kesempatan bagi pemenang untuk bertemu langsung dengan Mendiknas, dan pejabat-pejabat lain di Kementerian Pendidikan Nasional, serta memperoleh pembekalan penulisan naskah buku pengayaan, serta melakukan kunjungan wisata edukasi, juga berbagai hadiah dan aktivitas menarik lainnya namun dari data yang dihimpun oleh panitia menunjukkan masih minimnya minat guru menulis.  Lomba dari sejak tahun 1988 hingga kini, total guru yang mengikuti lomba ini hanya sekitar 0,47% dari jumlah guru yang ada di seluruh Indonesia yaitu 2,7 juta orang. 

Melihat pentingnya menulis, hindari enggan menulis.  Diharapkan bahwa guru akan turut berperan membangun manusia Indonesia yang religius, cerdas, bermartabat, mandiri, dan kompetitif di era global melalui karya tulisannya. Naskah hasil karya akan berupa buku pengayaan yang memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan, serta membentuk kepribadian peserta didik.   Mencermati dampak yang sangat luas dari suatu karya penulisan, yang bisa dibaca oleh banyak orang tanpa dibatasi waktu dan tempat maka jadikan aktivitas menulis itu adalah suatu berkah...... Berkah ketika ide tulisan kita akan membuka wawasan, menginspirasi, memberikan solusi, atau memotivasi para pembaca khususnya dunia pendidikan.  Majunya dunia pendidikan kita adalah partisipasi kita bersama. 

Akhirnya, giatlah menulis, karena  menulis itu gampang, asalkan ada kemauan, memberikan waktu, rajin berlatih, banyak membaca, serta berusaha mengasah kepekaan menarik informasi dari apa yang dibaca, dilihat, didengar, serta menuangkannya dalam bentuk tulisan yang bermakna.  Menulis itu berkah tiada tara…………………………………………………………





2 Komentar

  1. Bu Eliza yang hebat, saya ucapkan selamat atas keberhasilannya menjadi juara 1. saya juga mengirimkan karya tulis saya berupa novel tapi belum menang, mungkin belum saatnya.. minta tips-nya dong biar bisa jadi juara seperti ibu...

  2. Thanks Pak Yanto.. percayalah..segala sesuatu yang dikerjakan dengan hati, pasti tidak akan pernah sia-sia. Mungkin saat sekarang belum namun jika kita berusaha terus maka ada saatnya apa yang dicita-citakan akan dapat kita raih.. Tipnya? Jika menulis, menulislah dari hati. Investkan waktu, tenaga, dan pikiran.. Kembangkan ide berpikir..ide ada di mana-mana..di sekitar kita..menulis dengan rapi..memperhatikan format, EYD, gambar pendukung dll... pokoknya give your best lah..OK semangatzz!! Maju terus..

- Copyright © 2015 Elizabeth's Blog - Powered by Blogger - Template by Djogz -