Posted by : ELIZABETH T Kamis, 19 Februari 2009







PERJALANAN MENGUKIR PRESTASI
di AJANG SAINS EDUCATION AWARD
INDONESIA TORAY SCIENCE FOUNDATION (ITSF) ke-15
Jakarta, 10-14 Februari 2009




oleh:




Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si
SMA Xaverius 1 JAMBI

(PEMENANG PENGHARGAAN SEA ITSF AWARD ke-15 tahun 2008)




Toray merupakan singkatan dari tokyo rayon yaitu suatu kumpulan pengusaha Jepang yang berdedikasi dalam turut membantu memajukan pendidikan khususnya memberikan kontribusi dalam mengembangkan penelitian sains di Indonesia. Bidang sains yang mendapat perhatian adalah fisika, kimia dan biologi. Pada bidang pendidikan, ITSF (Indonesia Toray Science Foundation) suatu program rutin sebagai kontribusi dalam dunia pendidikan yang dikelola oleh TORAY yang bergerak di bidang industri tekstil terbesar ini melihat pentingnya peranan pendidikan ilmu pengetahuan dalam perkembangan intelektual seorang individu. Oleh karena itu perlu ada penghargaan yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan ilmu pengetahuan yang inovatif dan kreatif di sekolah menengah. Dengan adanya inovasi, komite seleksi berpendapat bahwa proses pembelajaran ilmu-ilmu alam (fisika, kimia, biologi) di sekolah menengah adalah upaya agar para siswa kita mengenal alam tempat hidup kita, memahami gejala serta perangainya, agar kelak dapat memiliki kemahiran untuk dapat memanfaatkannya bagi kesejahteraan bersama masyarakat. Oleh karena itu unsur-unsur seperti semangat berinovasi, keterkaitan antara pembelajaran dengan lingkungan alam dan budaya yang ada pada sekolah masing-masing, penggunaan alat-alat sederhana tetapi sanggup berfungsi secara nyata, teknik berkomunikasi dalam proses pembelajaran yang efektif dst merupakan bahan pertimbangan yang diutamakan dalam proses seleksi. Yang penting adalah ide kreatif dan inovatif dari masing-masing peneliti yang dituangkan dalam bentuk penelitian bidang pendidikan.




Membaca dan Menulis, Mengawali kKegiatan MenelitiDalam proses pembelajaran sehari-hari yang dilakukan oleh guru, sering dijumpai masalah yang sebaiknya dicatat, dan diupayakan pemecahannya. Namun kesulitan dan keengganan menulis sering menjadi kendala bagi guru untuk melakukan penelitian.



”…Ah, saya tidak punya bakat untuk menulis…” ”…Menulis itu repot...” ”…Susah untuk mendapatkan ide untuk menulis…” ”…Menulis adalah pekerjaan yang membosankan…” ”…Saya tidak punya waktu untuk menulis…””…Pokoknya saya tidak suka menulis…”



Berbagai alasan muncul ketika sebagian dari kita dihadapkan pada keharusan untuk menulis suatu kegiatan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sementara merujuk pada pasal 4 UU 20/2003 tentang SISDIKNAS yang menuangkan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu hal yang dibahas adalah pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Sudah seharusnya sebagai guru harus mencintai kegiatan membaca dan menulis demi mendukung visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan visi pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF (Insan Kamil / Insan Paripurna).




Banyak orang tidak menyadari betapa membaca dan menulis ternyata memiliki hubungan yang erat. Membaca memerlukan menulis dan menulis memerlukan membaca. Hal tersebut dapat dirumuskan bahwa kegiatan membaca yang tidak diikuti dengan kegiatan menulis akan menjadikan kegiatan membaca itu tidak menghasilkan manfaat langsung dan nyata. Sebaliknya, kegiatan menulis yang tidak diawali dengan kegiatan membaca, maka inspirasi, ide, gagasan sulit muncul sehingga menulis merupakan kegiatan yang begitu membosankan. Akibatnya memulai penelitian merupakan hal yang sulit dilakukan.
Kegiatan membaca sebagai cikal bakal tumbuhnya kecintaan terhadap menulis dapat dipupuk sejak kecil. Kata-kata Stephen D. Krashen, pakar linguistik, yang menulis buku “The Power of Reading” ini, menarik untuk kita perhatikan secara saksama:



“Akhirnya, kesimpulanku sederhana. Jika anak-anak dapat membaca untuk menyalurkan hobby mereka terhadap buku, maka mereka akan memperoleh, secara tidak sengaja keterampilan kebahasaan.”



Hal ini didukung oleh hasil-hasil riset dengan jelas menunjukkan bahwa kita belajar menulis lewat membaca. Mengapa “membaca” akan menstimulasi kemampuan “menulis”? Membaca adalah memasukkan sebanyak mungkin kata-kata ke dalam diri pembaca, sementara menulis adalah mengeluarkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah tersimpan lama di dalam diri yang tercermin dalam bentuk kata-kata. Membaca, memperluas wawasan kita, berfungsi untuk memperkaya diri kita dengan kata dan bahasa. Semakin banyak dan beragam buku yang dibaca, semakin kaya dan beragam pula simpanan kata di dalam diri kita. Hal ini akan memudahkan kita untuk menulis. Tanpa banyak membaca, mungkin begitu banyak ide yang ada di otak kita namun sulit sekali untuk diungkapkan. Sebaliknya ketika kita sedang membaca maka kita sedang menyerap materi yang disajikan penulisnya. Menyitir kata-kata dari Rene Descartes berikut ini:
“… membaca buku yang baik itu bagaikan mengadakan percakapan dengan para cendekiawan yang paling cemerlang dari masa lampau—yakni para penulis buku itu. Ini semua bahkan merupakan percakapan berbobot lantaran dalam buku-buku itu mereka menuangkan gagasan-gagasan mereka yang terbaik semata-mata….”

Dengan mulai mencintai dan memupuk kegiatan membaca dan menulis akan memudahkan kegiatan meneliti yang seharusnya dimiliki oleh guru sebagai bagian komunitas intelektual. Kegiatan meneliti akan meningkatkan kualitas pembelajaran pada khususnya dan kualitas pendidikan secara global.

Berikut adalah catatan perjalanan saya dalam meraih prestasi penghargaan pendidikan bidang studi kimia dari ITSF Toray tingkat Nasional pada 12 Februari 2009 yang lalu di Hotel Shangrila Jakarta. Suatu prestasi yang bermula dari hobby membaca dan menulis serta melakukan penelitian.




Selasa, 10 Februari 2009


Jambi, kota beradat..pagi-pagi segera saya bersiap-siap, membereskan semua barang-barang dan segera berangkat sekitar pukul 08.00 WIB menuju bandara Sultan Thaha. Sebelumnya saya mampir membeli sekotak empek-empek khas makanan Jambi dan sekantong krupuk kemplang. Bayangan saya betapa senangnya teman-teman dari daerah lain yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia, juga akan bertemu di Jakarta nanti, menikmati makanan khas Jambi. Pikir saya sekaligus memperkenalkan khas makanan Jambi, membudayakan cinta makanan khas Indonesia.

Pukul 09.50 WIB saya terbang meninggalkan Jambi menggunakan pesawat Sriwijaya. Cuaca yang kurang bersahabat membuat penerbangan sedikit tak mulus, pesawat bergoyang dan berayun-ayun. Hanya doa yang kunaikkan dan pasrah kepada Tuhan. Alangkah tersiksa menanti waktu sekitar 50 menit berada di udara dalam keadaan yang kurang menyenangkan. Akhirnya untuk “killing time” segera saya buka tas dan mengeluarkan sebuah buku Your Great Success Starts from Now...untaian kalimat demi kalimat yang membangkitkan semangat dan daya juang. Memahami siapa diri kita sebenarnya dan berani memiliki mimpi untuk berpikir bahwa kita mampu melakukan sesuatu maka kita benar-benar akan mampu mengerjakan sesuatu yang kita hadapi. Dalam buku tersebut dikatakan suatu fenomena terjadi sejak awal kehidupan bahwa melalui pertemuan 200 juta-400 juta sperma yang berusaha mencari jalan untuk bertemu hanya dengan satu ovum saja!! Sungguh luar biasa. Sesungguhnya kemampuan manusia hanya 3-5% saja yang dikendalikan oleh kekuatan sadar, selebihnya 95-97% dikendalikan oleh kekuatan bawah sadar. Celakanya banyak di antara kita betul-betul menyadari bahwa 100% dari kemampuannya adalah apa yang telah mereka lakukan saat ini saja sehingga mengabaikan kekuatan bawah sadar tadi. Inilah kekuatan suatu mimpi. Beranikah kita bermimpi dan berusaha mewujudkannya? Tak terasa, terdengar suara pramugari membangunkan lamunanku dan segenap penumpang agar mempersiapkan diri karena pesawat hendak mendarat di bandara Sukarno Hatta. Pukul 11.10 WIB pesawat pun mendarat dan setelah turun dari tangga pesawat segera saya berlari mengambil bagasi serta mencari taxi menuju sebuah hotel di daerah Cikini Jakarta Pusat yang telah disediakan pihak panitia. Suasana hotel masih sepi, belum banyak tamu undangan yang berdatangan. Segera saya melangkah memasuki kamar yang sudah disiapkan.




Pada pukul 19.00 WIB para undangan sudah berdatangan dan bersantap malam bersama. Undangan tersebut adalah 10 orang guru peraih penghargaan SEA Science Education Award TORAY 2008, 20 orang peneliti peraih STRG Science Tecnology Research Grant TORAY 2008, seorang peraih STA Science technology Award TORAY 2008, 20 orang peraih STRG tahun 2007 yang akan mempresentasikan hasil penelitiannya beserta para juri yaitu peneliti ahli dari berbagai lembaga penelitian di Indonesia yang akan bertindak sebagai reviewer dari pihak panitia seleksi.




Rabu, 11 Februari 2009


Setelah sarapan pagi, seluruh undangan segera menaiki bus yang akan membawa para undangan menuju gedung Balai Kartini di jalan Gatot Subroto. Di gedung ini akan dipresentasikan seluruh hasil penelitian para pemenang STRA tahun 2007 yang lalu dan pemenang Sains Technology Award tahun 2008. Acara pembukaan dimulai pada pukul 08.30 WIB dan segera dilanjutkan oleh presentasi dari pemenang STA 2008 Dr. Nurul Taufiq Rochman (LIPI Banten) dengan fokus penelitian nanoteknologi. Acara selanjutnya adalah sesi seminar paralel yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu penelitian life science, technical engineeering, dan chemistry & bio technology. Para peserta dan tamu undangan boleh memilih topik seminar sesuai dengan minat bidang penelitian masing-masing. Adapun seluruh acara seminar menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Pada kesempatan kali ini saya tertarik pada bidang penelitian life science dan bio technology, dari presentasi seminar oleh para pemenang grant tahun 2007 tersebut dapat diambil kesimpulan adalah betapa kaya dan beragamnya sumber kekayaan hayati di Indonesia. Hanya orang yang memiliki jiwa meneliti, berdedikasi terhadap kekayaan negeri serta rela bekerja keras, tekun, dan memiliki commitment akan menemukan berjuta rahasia zat aktif yang dapat diisolasi, di sintesis dan akhirnya dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Presentasi yang menarik terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peraih STRG TORAY 2007 tahun lalu ini tentunya merupakan panggilan bagi para intelektual Indonesia untuk terus berinovasi, meneliti, menemukan hal-hal baru yang akhirnya dapat berguna bagi masyarakat. Jika tidak kita, siapa lagi akan mengeksplorasi kekayaan negeri dengan begitu banyak rahasia di dalamnya yang dapat dimanfaatkan bagi sesama…. Makan siang bersama dengan hidangan yang sangat lezat dan beragam disajikan di depan ruang seminar. Selesai santap siang, seminar dilanjutkan dan akhirnya ditutup pada pukul 16.00 WIB.


Kamis, 12 Februari 2009


Upacara penganugerahan penghargaan dari ITSF-TORAY ke-15 tahun 2008 berlangsung di Hotel Shangrila di bilangan Sudirman. Saya dan para undangan lain memasuki ballroom di hotel mewah yang sangat nyaman ini. Dengan disambut panitia yang ramah, saya dan para pemenang penghargaan dipersilakan mengisi daftar tamu dan menerima sekotak souvenir serta mengambil tempat di barisan depan. Tempat yang disediakan bagi undangan sudah diberi nama masing-masing. Pihak TORAY sendiri sudah hadir di tempat dan nampak mereka minum coffee bersama sambil berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Tepat pukul 10.00 WIB acara pembukaan dimulai, MC dengan fasihnya mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan. Seluruh acara menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Turut mengundang pada acara ini yaitu Menteri Pendidikan Nasional yang dalam hal ini diwakili oleh Dr.Haris Iskandar Ph.D serta Menteri Riset dan Teknologi yang dalam hal ini juga diwakili oleh Dr.Ir. Teguh Raharja. Acara penganugerahan kepada penerima penghargaan dari ITSF TORAY 2008 ini dihadiri oleh sekitar 200 orang dan sebagai Keynote Speaker adalah Bapak Prof. Dr. Emil Salim. Beliau berbicara tentang Sustainable Development - Facing the Crisis Together. Adanya krisis global saat ini, Indonesia juga mengalami krisis di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial politik. Oleh karena itu diperlukan kaum intelektual dan orang-orang yang berperan dalam mengatasi hal ini secara bersama-sama sehingga krisis ini bisa teratasi. Acara dilanjutkan dengan kata sambutan yang dimulai dari Ketua ITSF yakni Prof. Dr. Soefyan Tsauri, M.Sc; laporan dari ketua seleksi SEA oleh Prof. Benny Suprapto Brotosiswoyo dan laporan dari ketua seleksi STRG dan STA yaitu Dr Suwarto Martosudirdjo, APU yang masing-masing membacakan daftar nama para pemenang peraih penghargaan ITSF ke-15 TORAY 2008. Untuk kategori STRG dipilih the best presenter dari tiap kategori. Kepada para peraih penghargaan tersebut diberikan sertifikat piagam, medali dan sejumlah dana reward dari pihak TORAY. Ketika nama saya dipanggil untuk maju ke depan panggung dan menerima penghargaan tersebut…alangkah bahagianya saya..kerja keras..waktu, pikiran, dana dan emosional yang sering terkuras..tak sia-sia..semuanya membuahkan hasil yang berguna. Di atas semuanya itu, semua karena kasih Tuhan dan berkatNya bagi orang-orang yang mau berusaha dan bekerja keras. AMIN.

Setelah acara penganugerahan penghargaan, kata sambutan kembali disampaikan oleh Ketua Kehormatan ITSF yaitu Dr. Katsunosake; Duta besar Jepang untuk Indonesia yakni Mr.Kojiro Shiojiri yang cukup fasih berbahasa Indonesia dengan aksen yang “lucu”; perwakilan Menristek Dr.Ir.Teguh Raharja; perwakilan Mendiknas Dr. Haris Iskandar. Setelah acara sambutan selesai sekitar pukul 12.00 WIB maka acara pun ditutup dengan berfoto bersama para tamu VIP, dewan pengurus ITSF TORAY, komite seleksi dan para peraih penghargaan ITSF TORAY ke-15 tahun 2008. Santap siang ala jamuan Jepang berlangsung di ruangan khusus yang sangat luas dan nyaman. Berbagai makanan khas Jepang serta Indonesian Food juga tersedia. Semua undangan makan sepuasnya sambil bercerita dan berbagi pengalaman. Sungguh sangat bahagia dan event yang luar biasa…!!! Sekitar pukul 13.30 WIB jamuan makan selesai dan saya beserta rombongan kembali ke hotel tempat penginapan kami.




Jumat, 13 Februari 2009


Pada pukul 09.00 WIB saya beserta 9 orang guru yang tinggal segera berangkat menuju kampus Universitas Terbuka program Pasca Sarjana di bilangan Ciputat Tangerang. Perjalanan dari hotel menuju kampus UT memakan waktu sekitar 2 jam. Setelah sampai di gedung kampus UT yang sangat besar dan nyaman karena ditumbuhi banyak pohon ini, segera saya dan teman-teman beserta Bapak Muchlis selaku fasilitator kami dari pihak TORAY memasuki ruang Pascasarjana. Di situ kami bertemu dengan para dosen dan fasilitator UT yang akan mengarahkan para guru dalam penulisan format hasil penelitian kami. Sekitar 2 jam saya dan teman-teman guru merapikan tulisan hasil penelitian kami sehingga sesuai dengan format yang dikehendaki pihak TORAY. Tulisan ini harus ditulis dalam bahasa Inggris karena nantinya akan dipublikasikan di web site TORAY sendiri dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja pengguna internet. Intinya adalah bahwa hasil penelitian harus dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang berkepentingan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Selesai menyerahkan hasil tulisan kami ini maka kami berfoto bersama dan meninggalkan UT menuju tempat penginapan. Namun, saya segera berkemas berangkat menuju Bandung memenuhi undangan FMIPA Universitas Parahyangan untuk memberikan presentasi hasil penelitian saya kepada sekelompok guru di Bandung. Guna berbagi pengalaman dan memotivasi para guru agar bersemangat mengembangkan inovasi dan ide kreatif memajukan pembelajaran di kelas.




Sabtu, 14 Februari 2009


Bandung, Paris van Java. Pada pukul 10.00 WIB acara seminar yang diberi judul Teknologi Pendidikan dalam pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran ini dimulai. Gedung Pascasarjana Univ.Parahyangan (Unpar) di Bandung telah penuh dipadati para guru dan praktisi pendidikan. Setelah acara sambutan dari Dekan FMIPA Unpar dan sekaligus memperkenalkan jurusan matematika, jurusan fisika dan jurusan komputer yang ada di FMIPA tersebut maka presentasi hasil penelitian saya dimulai. Cukup banyak peserta yang antusias dan bertanya-tanya melalui diskusi yang digelar, termasuk kiat-kiat memenangkan lomba TORAY sehingga dapat memperoleh penghargaan tersebut. Selesai acara seminar maka saya pun membagikan cd hasil penelitian dan media pembelajaran yang saya buat kepada guru-guru yang hadir untuk digunakan di sekolah masing-masing. Berharap agar melalui diseminasi kegiatan dan hasil penelitian ini semakin banyak guru yang termotivasi untuk terus berkarya demi kemajuan pembelajaran di sekolah masing-masing. Pukul 13.00 WIB acara selesai dan dilanjutkan santap siang dan berfoto bersama.

Acara telah selesai…namun inovasi belum selesai…selama bumi masih berputar…marilah terus berinovasi..meneliti….masih banyak kekayaan alam di negeri bumi pertiwi..terpendam..menunggu tangan-tangan terampil untuk mengolah dan memberdayakannya….inilah tugas kita bersama..khususnya para guru…sebagai ujung tombak pembelajaran..mari berjuang bersama untuk memajukan pendidikan..tanggung jawab terhadap anak bangsa..ada di pundak kita…

JIKA KUCING SUKA BERBURU, KEMANA HENDAK MENCARI MANGSA…JIKA PUSING MENJADI GURU, BAGAIMANA NASIB ANAK BANGSA….

2 Komentar

  1. Syam says:

    Selamat ya bu... Saya juga ikut dalam seminar di Pascasarjana Unpar Bandung, Saya kebetulan dari Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Saya sangat apreciate dengan karya yang ibu kembangkan. kemarin saya belum sempat minta cd pembelajarannya atau file yang mungkin saya perlukan dalam penelitian lanjutan. Tolong balasannya. Achmad Samsudin.

  2. Anna says:

    Hallo Ibu Elizabeth,
    Saya Anna dari ITSF. Masih ingat dengan Anna, bu?
    Saya ikut merasa senang sekali membaca blog milik ibu.

    Sekarang saya sedang upload & update website ITSF yang baru.
    Silakan dilihat & dikabarkan kepada teman yang lain bu.

    Alamat website ITSF yang baru adalah www.itsf.or.id.

    Sedikit demi sedikit saya mulai mengisi website ITSF yang baru.

    Sekali lagi selamat & maaf dulu apabila ada pelayanan ITSF yang jauh dari sempurna.

    Your hapiness is mine too.

    Keep healthy & happy, bu.
    God bless you.

    Regards,
    Andrianna

- Copyright © 2015 Elizabeth's Blog - Powered by Blogger - Template by Djogz -