Posted by : ELIZABETH T
Rabu, 06 Juli 2016
INDONESIA DIGITAL LEARNING (IDL), 3-4 MEI 2016
ditulis
dari pengalaman:
Elizabeth
Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd
Guru
Kimia di SMA Xaverius 1 Jambi
Elizabeth
pada kegiatan IDL Jakarta 3-4 Mei 2016
Indonesia
bersama negara-negara lain di ASEAN sedang menghadapi arus globalisasi dalam
lingkup Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak akhir tahun 2015. Kompetisi sumber daya manusia berlangsung
semakin ketat di segala bidang termasuk pendidikan. Oleh karena itu peran
sekolah adalah membekali siswa-siswi guna mempersiapkan kualitas sumberdaya
manusia yang memiliki daya saing di pasar global, salah satunya melalui ICT (information communication technology)
literacy. Keterampilan ICT merupakan
keterampilan mengakses informasi menggunakan perangkat teknologi dalam jaringan
media massa cyber yang saat ini berkembang luar biasa cepat serta memanfaatkan
teknologi dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran. Menyadari kontribusi sekolah yang strategis
dalam membekali siswa-siswi sebelum terjun ke jenjang pendidikan tinggi serta
dunia kerja yang sesungguhnya maka kemendikbud bekerjasama dengan PT Telkom
Indonesia mengadakan pelatihan bagi guru-guru untuk mempertajam keterampilan ICT literacy guna peningkatan kualitas
pembelajaran. Kegiatan ini dinamakan IDL
(Indonesia Digital Learning) yang
diadakan di 8 kota besar di Indonesia antara lain Jakarta. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta
dilaksanakan pada tanggal 3-4 Mei 2016 bertempat di hotel Luwansa Hotel
Kuningan Jakarta Selatan. Kebetulan saat
itu, saya adalah satu-satunya peserta yang berasal dari propinsi Jambi.
Elizabeth
bersama para peserta IDL Jakarta 2016
Acara pembukaan
Suasana belajar - seru
Di Depan Hotel JF Luwansa Jakarta
Di depan ruang kegiatan IDL Jakarta 3-4 Mei 2016- Hotel Luwansa Jakarta
Bersama Ibu Erladewi dan Ibu Ihat Solihat - selesai acara belajar
Kegiatan yang
berlangsung dua hari ini berjalan sangat efektif. Pada hari pertama setelah
acara pembukaan oleh Ketua PGRI Ibu Unifah, Wakil Dirjendikdasmen Ibu Elvira,
Ketua Panitia dari PT TELKOM INDONESIA (Dirjen PT TELKOM), para peserta yang
terdiri dari guru-guru baik jenjang SD, SMP, SMA/SMK baik negeri atau swasta dari seluruh Indonesia sudah
langsung mengikuti seminar dari nara sumber yaitu guru besar ilmu komputer ABFI
Institute Perbanas Bapak Richardus Eko Indrajit. Inti materi yang disampaikan
adalah bahwa standar kompetensi lulusan salah satunya harusnya adalah paham e-literacy. Oleh karena itu saat ini ICT harus masuk ke
sekolah secara implisit. Pembelajaran
berbasis ICT adalah kebutuhan pendidikan
saat ini. Pembelajaran digital dapat
dilihat dari berbagai perspektif. Guru
bukan satu-satunya sumber belajar melainkan partner bersama media digital
sebagai sumber belajar. Pada sesi
berikutnya dan hari kedua para peserta langsung berlatih menggunakan berbagai
software untuk keperluan pembelajaran dengan dipandu para tutor dari Microsoft
Indonesia yaitu Bapak Andri Pradana, Bapak Budi Setiyono, Bapak Taufik Kamal,
dan Bapak Edi Tomas.
Bersama Tutor dari Microsoft Indonesia Bapak Edi Tomas, kang Didno, bu Mia Damayanti, ibu Hedy, dkk
Pada
hari ke-2, saya terpilih dalam 20 orang peserta terbaik dengan kriteria yang
tercepat mengumpulkan quiz dan menyelesaikan tugas. Peserta terpilih akan mengikuti kegiatan
audiensi dengan Bapak Mendikbud dan Menteri BUMN di gedung Multimedia milik PT
Telkom Indonesia. Acara berlangsung dengan tujuan peluncuran PADI (pustaka
digital) dan temu wicara antar pemerintahan di 4 pulau sekaligus melaui video conference. Indonesia yang saat ini kemampuan literasi
membacanya masih berada pada posisi 63 dari 65 negara dari hasil PISA 2015, perlu
ditingkatkan dan diasah kebiasaan membacanya melalui pustaka digital gratis yang
bisa diakses melalui smart phone dan ditargetkan
pada tahun mendatang sudah mencapai 1000
e books yang gratis dibaca masyarakat.
Elizabeth
bersama 20 peserta terbaik yang mengikuti audiensi bersama Mendikbud dan
Menteri BUMN.
Elizabeth
bersama para peserta di Gedung Multimedia PT Telkom Indonesia Jakarta
Setelah acara selesai di gedung Multimedia, pada
hari ke-2 itu sebelum acara penutupan, saya bersama 4 orang terpilih menjadi
peserta terbaik yang mewakili seluruh peserta untuk wisuda sebagai simbol
selesainya kegiatan IDL 2016.
Elizabeth
Bersama dengan 4 peserta mewakili acara wisuda IDL 2016
Di
samping pelatihan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis ICT, kegiatan
IDL yang diagendakan setiap tahun ini juga mengemban misi sebagai kegiatan
pembekalan bagi para peserta kompetisi IDL yaitu pengalaman pembelajaran
berbasis ICT yang dibuat dalam video dan diupload ke youtube. Akhirnya kegiatan
IDL bukan satu-satunya wahana belajar karena guru perlu terus belajar dan mencari
berbagai sumber belajar dan kegiatan dari mana saja. Belajar memang tak pernah usai demi kemajuan
anak bangsa. Sampai jumpa pada IDL 2017
mendatang AMIN.
_______________
Posting Komentar