Posted by : kusukakimia Kamis, 18 Agustus 2016



MENDIDIK ANAK DENGAN CARA ALLAH dan ILMIAH
Parenting Seminar- Hotel Abadi 19 Agustus 2016.
oleh:
Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si,  M.Pd
 

                        Allah sumber segala hikmat selalu punya cara dalam menyelesaikan pekerjaanNya di bumi.  Cara Allah itu tertuang dalam FirmanNya yaitu Alkitab yang kita baca setiap hari dan harus menjadi rhema dalam kehidupan setiap orang percaya.  Cara Allah termasuk di  dalamnya cara mendidik anak-anak sebagai milik pusakanya Tuhan (Maz 127:3-4). Jadi jelas bahwa Alkitab menjadi dasar bagi kita yaitu pedoman cara mendidik anak-anak dan hal ini adalah ilmiah.

            Sebelum mendidik anak-anak kita, sebagai orangtua harus pulih dari keadaaan inner child nya dengan cara mengalami kasih Bapa (Maz 147:3) serta melekat pada pokok anggur (Yoh 15: 5) sebab di luar Tuhan kita tak bisa berbuat apa-apa.  Selanjutnya pemahaman mendidik harus kita mengerti sebagai suatu seni memanusiakan manusia menurut teori humanistik. Mendidik adalah proses yang tidak pernah selesai sehingga orientasi orangtua haruslah kepada outcome nya bukan hanya output (Ulangan 6:6-7). Apa yang harus dilakukan orangtua bagi anak-anaknya? Kita mulai dari kebutuhan dasarnya.  Menurut psikologi kebutuhan dasar anak, dikenal 3 A (asuh, asih, asah).  Anak-anak harus merasa aman berada di linglungannya.  Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak.  Asuh adalah asupan gizi bagi anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya, asih adalah kebutuhan emosionalnya dan asah adalah kebutuhan perkembangan mental melalui stimulasi.  Sebagai anak-anak terang kita tambahkan satu hal terpenting justru sebagai pondasinya yaitu aman spiritual.  Orangtua bertanggung jawab untuk penginjilan dan pemuridan bagi anak-anaknya seperti Yesus yang dibawa oleh orangtuanya ke bait Allah di Yerusalem untuk beribadah dan diberkati (Lukas 2:27).  Quality time dalam keluarga baik mezbah keluarga, doa pribadi, dan Firman harus menjadi dasar iman bagi anak-anak kelak yang akan mereka bawa ke mana pun.

            Selanjutnya kebutuhan anak bagi perkembangan mentalnya adalah stimulasi sebanyak mungkin karena kepada iman harus ditambah kebajikan dan pengetahuan (2 Pet 1:5). Ingat bahwa anak akan hidup dalam dunia yang semakin ketat kompetisi.  Setiap anak memiliki talentanya masing-masing (Mat 25:15).  Howard Gardner membagi 9 kecerdasan pada manusia.  Orangtua harus mengenali, mengarahkan, dan mengembangkan agar potensinya muncul dan anak merasa berharga.  Jangan pernah membandingkan anak-anak satu dengan yang lainnya. Setiap mereka adalah unik, spesifik, dan berharga (Yes 43:4a). Tugas orangtua adalah mengembangkan potensinya dan ingat bahwa mendidik adalah proses yang tak kunjung selesai sampai Tuhan sendiri yang menyempurnakan pekerjaanNya melalui hidup anak-anak kita.  

            Akhirnya atas apa yang sudah kita lakukan buat anak-anak dengan dasar Firman Allah maka anak-anak akan bercahaya seperti bintang (Fil 2:15).  Kita tidak perlu kuatir bahwa anak-anak tak akan meminta-minta karena mereka dapat hidup dari potensinya (Maz 37:25), serta pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan yang pernah kita ajarkan (Amsal 22:6).  Selamat berkarya para orangtua yang berbahagia.  Tuhan memberkati kita. AMIN.

Jambi, 18 Agutus 2016.
21.39 WIB
Elizabeth Tj.

________________


2 Komentar

  1. Anonim says:

    buk, maaf saya ingin bertanya, dimanakah saya bisa membeli buku ciptaan ibu? seperti buku pelajaran kimia contohnya, saya menemukan buku ibu di perpustakaan namun tak boleh dipinjam bawa pulang dan dibaca, dan saya juga tidak mau memfotokopi buku tersebut karena melanggar hak cipta.
    Terima Kasih

  2. Eliz70.blogspot.com says:

    Terima kasih bu.silakan japri sy di nope.
    085383403600.
    Buku kimia ada dan buku lainnya jg ada.tqq

- Copyright © 2015 Elizabeth's Blog - Powered by Blogger - Template by Djogz -