Posted by : ELIZABETH T Selasa, 17 September 2013

KISAH PERJALANAN

MERAIH MEDALI PERAK BIDANG KIMIA PADA
SELEKSI OLIMPIADE SAINS GURU TINGKAT NASIONAL (OSN GURU) 2013 
2-7 SEPTEMBER 2013 di BANDUNG.

Berbagi pengalaman dari:
Elizabeth Tjahjadarmawan, S,Si, M.Pd - 
SMA Xaverius 1 Jambi

Elizabeth - Hotel Jayakarta  02 Sept 2013


Menulis mungkin bukan hal terlalu sulit bagi saya namun memberikan waktu menulis itu keadaan yang tidak mudah bagi saya.  Mencari waktu di mana situasi dan suasana hati yang “mood” untuk menulis itu tidak gampang karena dengan segudang aktivitas tentunya tenaga, pikiran, perasaan akan terkuras.  Kendati demikian saya berusaha meluangkan waktu untuk menuliskan pengalaman saya mengikuti seleksi OSN Guru Tingkat Nasional bidang Kimia Jenjang SMA di hotel Jayakarta Bandung dari tanggal 2-7 September 2013.  Proses perjalanan mengukir prestasi itu tidak terjadi semalam.  Bukan seperti membalik telapak tangan.  Perlu kesabaran, ketekunan, doa, dan air mata.  Inilah cuplikan dari sederet panjang perjalanan hidup saya yang mengasah saya menjadi manusia yang selalu ingin berkarya bagi Tuhan dan sesama.  “Sebuah sekolah kehidupan”,  the school of life........
Rekan pembaca, para blogger yang setia, khususnya rekan-rekan guru semoga terinsipirasi untuk berbuat lebih dari apa yang telah kita miliki...
Mengapa?
Karena... menurut para pakar..diteliti bahwa rata-rata manusia hanya menggunakan sekitar 20% dari seluruh kapasitas otaknya.. Jadi..????  How should we do? How far we've done? Jawabannya ada di benak Anda, dan Andalah yang mengambil keputusan..


Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia 
pendidikan (SDM) Indonesia agar mampu bersaing dalam era global, pemerintah memandang perlu untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru yang berperan paling strategis terhadap kualitas outcome pendidikan. 

Salah satu usaha peningkatan kompetensi guru tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan OSN Guru yang bertujuan memacu guru untuk terus belajar.   Kegiatan ini diadakan oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang ada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Bagaimana kegiatan OSN Guru berlangsung dan apa saja yang dikerjakan oleh para peserta OSN Guru selama seleksi berlangsung, ikutilah ulasan pengalaman yang saya tulis selama mengikuti kegiatan OSN Guru 2013 di Bandung dari tanggal 2 sampai 7 September 2013 hingga memeroleh medali perak jenjang SMA bidang kimia. 

Tulisan ini bukanlah sebuah arogansi atau kebanggaan memamerkan suatu kesuksesan, namun saya hanya berbagi dari apa yang telah saya alami sendiri.  Ketika kita berani bermimpi namun disertai usaha maksimal untuk mewujudkannya tanpa lupa berdoa (ingat bahwa manusia tidak sempurna), maka Tuhan Yang Maha Pemurah itu akan menyempurnakan seluruh pekerjaan yang telah kita lakukan sehingga memberikan yang terbaik bagi kita. Manusia diciptakan untuk berkarya bagi Tuhan dan sesama.  Manusia hidup untuk berguna bagi orang lain, memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitarnya.  Tulisan adalah media yang sangat efektif untuk berbagi informasi bagi sesama dengan tujuan tersebut.  Selamat membaca !

Sejak tahun 2005 ketika saya membimbing dan 
mengantarkan siswa-siswi saya di SMA Xaverius 1 Jambi hingga meraih medali kimia pada ajang OSN Kimia Tingkat Nasional, sering  saya berpikir kapan saatnya saya juga memeroleh medali kimia.  Saat itu memang belum ada kegiatan seleksi OSN Guru, namun saya mempunyai mimpi bahwa suatu saat saya akan memeroleh medali kimia yang dikalungkan kepada saya.  Saya ingat persis saat saya berdiri di antara jajaran guru mengikuti upacara bendera sekitar hampir sepuluh tahun lalu, saya benar-benar membayangkan bahwa suatu saat saya akan diberi kalung penghargaan medali olimpiade kimia !  Saya tak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun, semuanya saya simpan dalam hati, namun seluruh molekul-molekul dalam tubuh saya mulai aktif bergerak menghasilkan energi yang akan mewujudkan mimpi saya itu !  Inilah kekuatan "supra" dari sebuah mimpi yang "real", bukan sekedar bermimpi but do nothing..

Memang, mimpi adalah sebuah kekuatan yang menjadi 
kenyataan jika Anda terus bekerja dan berdoa untuk mewujudkannya.  Percayalah...

Sampai suatu saat...pada bulan Juni 2013 saya mendapat 
kesempatan mengikuti seleksi OSN guru Kimia di tingkat kota, lalu tingkat propinsi, hingga lolos sebagai 14 besar finalis Nasional guru kimia (berdasarkan perolehan nilai atau ranking nasional) setelah menyisihkan hampir 600 peserta guru kimia dari seluruh Indonesia.  Surat pernyataan lolos seleksi dan pemanggilan ke nasional diemailkan kepada saya sekitar satu bulan setelah tanggal seleksi.  Rasa haru dan gembira berkecamuk dalam dada setelah saya mengetahui bahwa saya lolos menuju ke nasional. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (yang saya panggil Tuhan Yesus dalam iman kepercayaan),  DIA lah yang senantiasa memberi kesempatan kepada saya untuk selalu mengembangkan talenta yang sudah DIA berikan.  Terus berkarya bagi Tuhan dan manusia.  Itu prinsip hidup saya.  Semua karena Tuhan ! 

Berikut adalah daftar siswa-siswi SMA Xaverius 1 Jambi yang berhasil meraih medali OSN Kimia sejak tahun 2005.

OSN 2005 di Jakarta:  Perunggu (Welly Richartio) dan Finalis (Leo Fernando)
OSN 2006 di Semarang:  Finalis (Diana Beauty)
OSN 2007 di Surabaya:  Perak (Siskawati Suparmin dan Finalis (Tania Desela)
OSN 2008 di Makasar:  Perunggu (Liana Amanda)
OSN 2009 di Jakarta:  Perak (Welsen Destifen) dan Perunggu (Marta Gamal).
OSN 2010 di Medan:  Perunggu (Devina Jonatahan)
OSN 2011 di Menado:  Perak (Prasetyo Wilfandi)
OSN 2012 di Jakarta:  Finalis (Algeri Gadesa)
OSN 2013 di Bandung:  Finalis (Joy Deril Lu)


Di balik sebuah kesempatan yang besar, ada tanggung jawab yang besar. Ada target pencapaian, bukan sekedar menghadiri kegiatan.  Saya menyadari bahwa sebuah kompetisi memiliki hanya dua peluang bagai dua sisi mata uang.  Menang atau kalah. Siapapun yang mengikutinya harus siap menghadapi baik kemenangan atau kekalahan. Saya benar-benar menyadari hal itu.  Seringkali perasaan "takut" datang meneror saya.  terus terang saya takut terhadap kekalahan.  Namun saya segera mengubah paradigma berpikir saya.  Tidak berfokus pada hasil kemenangan atau kekalahan yang artinya adalah lenyapkan perasaan "takut" namun lebih berfokus pada bagaimana melakukan yang terbaik dari yang bisa kita lakukan, selanjutnya terserah TUHAN.

Atas hal itu, saya segera bertekad dan membuat 
planning kerja untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.  Percayalah para pembaca, tekad adalah starting energy bagi kita untuk mulai bekerja sehingga meraih yang terbaik!

Persyaratan yang harus disiapkan oleh peserta nasional 
antara lain adalah menyerahkan risalah akademis dan sebuah karya ilmiah.  Saya pun mulai menulis risalah akademis sesuai dengan panduan yang diberikan oleh panitia pada website www.pusbangprodik.  Risalah akademis berisi kumpulan kegiatan atau pencapaian kinerja guru yang telah dilakukan selama mengajar terhadap kelayakannya mengikuti OSN guru.  Risalah membuktikan bahwa guru telah berusaha menjalani profesinya dengan profesional dan kompeten baik dalam bidang akademis, penguasaan materi maupun pedagogi.  Meskipun menulis adalah hobby saya dan sudah biasa saya lakukan namun menulis risalah akademis benar-benar menguras waktu, tenaga, dan pikiran saya untuk membuat pengelompokan terhadap karya dan prestasi yang telah dilakukan disertai redaksi kalimat yang diharapkan dapat disajikan dengan sebaik mungkin.  Saya ingin agar siapa saja (khususnya dewan juri) tertarik membaca risalah akademik yang saya tulis  itu.  Menyertakan bukti-bukti fisik (sertifikat, piagam penghargaan) prestasi yang diperoleh serta dokumentasi pelaksanaan pembelajaran terbaik yang pernah dilakukan juga menguras sebagian waktu para peserta jika ingin membuat risalah akademis yang berkualitas tentunya.  Saya jadi teringat ketika sedang menyusun portofolio untuk keperluan sertifikasi guru.  Benar-benar memerlukan kesabaran dan kerapihan.  Di samping itu, peserta harus menyertakan laporan karya ilmiah terbaru yang telah dilakukan guru terhadap proses peningkatan kualitas pembelajaran di dalam kelas.  Dengan demikian guru juga perlu menyisihkan sebagian waktunya untuk menulis laporan karya ilmiah yaitu karya inovasi pembelajaran.  Keadaan ini menyulitkan guru  jika guru belum memiliki karya ilmiah baik berupa PTK, best practice, atau penelitian lainnya.  Jadi saya sarankan setiap guru haruslah mampu menghasilkan laporan penelitian dalam proses pembelajarannya, minimal satu tahun sekali. Laporan perbaikan terhadap proses belajar merupakan salah satu bukti kompetensi guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran dalam kelasnya masing-masing.

Untuk memeroleh hasil yang terbaik, haruslah dengan usaha 
yang terbaik juga.  Persiapan yang cukup panjang dan melelahkan, karena peran multiple saya sebagai guru kimia yang sibuk di sebuah sekolah swasta favorit di kota Jambi ditambah dengan seabrek kegiatan pelatihan olimpiade siswa SMA dan SMK, belum lagi tugas kodrati wanita sebagai ibu dari 3 orang anak dan istri yang perlu tetap memerhatikan keluarga.  Keadaan ini tidak mudah bagi saya untuk mempersiapkan diri dengan leluasa.  Oleh karena itu saya harus pintar-pintar menggunakan waktu secara efektif untuk banyak belajar demi mempersiapkan diri menghadapi tes seleksi OSN Guru Tingkat Nasional.  Seringkali saya harus mencuri waktu membaca buku atau mengerjakan soal di sela-sela waktu yang sangat padat, bahkan ketika saya sedang menunggu anak-anak saya keluar dari sekolah atau mengikuti kegiatan lain.  Di manapun saya sempatkan untuk selalu belajar, membaca, berlatih soal sampai akhirnya semua persyaratan dan persiapan aspek pedagogi dan profesional guru dapat diselesaikan dengan baik sebelum berangkat menuju Bandung.  Praise the LORD !

Bersama teman saya yang juga guru kimia dari SMAN Titian 
Teras Kab. Muaro Jambi, Bapak Muh. Salim, S.Pd, M.Si kami pun memulai perjalanan mendulang medali olimpiade sains guru tingkat nasional di Bandung pada tanggal 2-7 September 2013.  Pembaca, inilah pengalaman mengikuti kegiatan OSN Guru 2013 di Bandung yang dapat dipetik hikmahnya bahwa manusia mampu menggapai mimpinya jika selalu bersemangat, berusaha sekuat tenaga, berdoa, mempunyai mental juara artinya tidak mudah menyerah, memiliki strategi bekerja cerdas, serta yang terpenting setelah semua usaha manusia itu dilakukan adalah berharap kepada anugerah dari Tuhan Yang Maha Pengasih. 

Senin, 2 September 2013:  
Pesawat Garuda yang membawa saya menuju Jakarta take off dari Jambi sekitar pukul 08.00 WIB, terbang menuju Jakarta menembus awan cerah.  Perjalanan lancar dan pesawat pun tiba di Jakarta pada pukul 09.10. WIB. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan travel seharga Rp.150.000/orang menuju Bandung.  Setelah menempuh 3 jam perjalanan (ditambah 1,5  jam macet dalam kota Bandung) akhirnya saya tiba di Hotel Jayakarta di daerah Dago Bandung menjelang pukul 14.30 WIB.  Hotel Jayakarta memberi fasilitas adem, asri, bersih, welcome, serta aneka ragam makanannya yang lezat.   Sangat nyaman dihuni selama peserta OSN Guru melaksanakan serangkaian kegiatan tes dan seminar.

Begitu peserta tiba di hotel, di lantai dasar lobby hotel telah 
menunggu panitia dan segera para peserta melakukan registrasi dengan menyerahkan kelengkapan administrasi berupa surat tugas dari kepala sekolah, dinas kota, SPPD, NUPTK, fotocopy NPWP, risalah akademis, laporan karya ilmiah, dan softcopy nya.  Setelah itu peserta mendapatkan kunci kamar dan seperangkat ATK yaitu  tas, buku, pena, penyerut, dan pinsil.  Kegiatan awal pun selesai.  Sejenak saya bisa beristirahat setelah seharian berada dalam perjalanan yang melelahkan. 


Santai sejenak setelah menerima ATK dan buku Panduan 
- Mejeng di ruang TM Hotel Jayakarta Bandung, 2 Sept 2013 (21.00 WIB)




Ruang makan Hotel Jayakarta yang asri, nyaman, dan lezat makanannya (07.00 WIB)

Bersama Bude Cipti (Kimia SMA dari DIY) dan Bu Revi (Biologi SMK dari Prop Babel 



Pada malam harinya sekitar pukul 08.00 WIB dilakukan technical meeting bersama panitia pusat dari Pusbangprodik.  Beberapa informasi penting seputar kegiatan OSN Guru disampaikan panitia kepada para peserta.

Selasa, 3 September 2013:  
Peserta OSN Guru yang terdiri dari 14 orang finalis dari seluruh Indonesia pada masing-masing bidang studi dari jenjang SD, SMP, dan SMA harus bangun pagi-pagi karena tepat pukul 06.30 WIB sudah harus berangkat menuju gedung Sasana Budaya Ganesha ITB Bandung (untuk menghindari macet) untuk mengikuti acara Pembukaan OSN. Kegiatan OSN ini diikuti baik oleh guru maupun siswa dari seluruh Indonesia, jenjang SMA, SMK, dan PKLK –SMA SLB dengan total peserta sekitar 3600 orang.  Pada jenjang SMK, seleksi olimpiade sains bernama OSTN (olimpiade sains terapan nasional).  Ada juga olimpiade sains siswa berkebutuhan khusus.


Pembukaan OSN 2013 di ITB, Sabuga pada 03 Sept 2013 mewah dan menyentuh (09.00 WIB)

Duduk di balkon khusus peserta OSN Guru di ITB Sabuga, pada pembukaan OSN Guru 2013
Bersama Ibu Hendrawati Santoso dari Bali (SMP-IPA) yang selalu tersenyum ramah dan menyejukkan. (09.00 WIB)



Pembukaan OSN ke-12 di Bandung ini dimulai pada pukul 
09.00 WIB, dihadiri oleh gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Kadis pendidikan Propinsi Jabar, dan  jajaran pejabat.  Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wamendikbud Bapak Prof. Muslihar Kasim dengan diawali Lagu Indonesia Raya dan Mars Olimpiade Sains.  Setelah menyampaikan kata-kata pembukaan dengan tema OSN tahun 2013 yaitu "Menciptakan generasi kompetitif dan berkarakter", kegiatan dilanjutkan dengan beberapa sajian seni antara lain angklung Harpa, tari Merak, opera dari SMKN 10 Jabar, serta sajian vokal Rini Idol.  Sekitar pukul 11.00 WIB acara selesai dan peserta kembali ke hotel masing-masing.  
Rame-rame mejeng di depan ruang Pembukaan ITB, Sabuga, 3 Sept 2013 (11.30 WIB)
bersama ibu Bumi (BIOLOGI SMA) dari Lampung (sebelah kiri) dan Ibu Sugiyarti (Kimia) dari prop Lampung (kanan)


Pukul 19.30 WIB, semua peserta berkumpul di aula ballroom 
untuk mendengarkan penjelasan singkat tentang technical meeting pelaksanaan lomba pada setiap jenis mata pelajaran dan setiap jenjang pendidikan.  Penjelasan oleh masing-masing juri disimak dengan serius oleh para peserta.  Adapun para juri berasal dari berbagai instansi perguruan tinggi antara lain UNJ, UI, IPB, UNM, Unesa, Undip, UNY, UPI, dll. 


Ruang aula Hotel Jayakarta- TM
bersama Ibu Revi (Biologi -Prop Babel dan Ibu hendrawati Santoso (SMP-IPA Prop Bali)


Penjelasan untuk bidang kimia yang saya catat adalah:
(1) Tes tertulis materi berupa 7 soal essay yang boleh dikerjakan menggunakan kalkulator, tes tertulis berupa tes pedagogi dan content materi pembelajaran kimia. Tes berlangsung selama 3 jam.  
(2)  Tes praktikum yang berlangsung selama 3 jam dan peserta harus membuat prosedur kerja serta laporan hasil praktikum.  Pada tes praktikum, peserta diberi seperangkat alat dan bahan percobaan serta jas laboratorium yang semuanya boleh dibawa pulang setelah tes selesai.  
(3)  Tes presentasi pembelajaran berupa tes presentasi  dari RPP dan LKS yang telah disiapkan malam sebelum tes berlangsung.  Setelah peserta selesai melaksanakan tes praktikum, peserta diundi untuk mendapatkan materi  yang akan dibuat RPP nya (harus bersifat pembelajaran PAIKEM) beserta LKSnya.  Dalam hal ini peserta harus menguasahi materi kimia dari kelas 1, 2, dan 3.  Presentasi pembelajaran berlangsung selama 30 menit termasuk pertanyaan yang dilontarkan dewan juri harus dijawab oleh peserta baik pada aspek pedagogi maupun content materi kimianya. 

Penjelasan TM dewan juri berlangsung serius diwarnai 
beberapa pertanyaan dari para peserta.  Yang saya amati adalah wajah-wajah para peserta yang cukup tegang dan sedikit muram.  Terbersit rasa takut di wajah mereka.  Takut kalah. Takut gagal meraih yang terbaik.  Takut mengecewakan propinsinya masing-masing.  Dan jenis-jenis takut lainnya.  Para peserta datang dari berbagai pelosok di tanah air, dengan keinginan yang sama.  Ingin menjadi yang terbaik dan pulang membawa medali.  Satu hal yang saya rasakan saat itu adalah hilang selera makan.  Padahal sejak berangkat dari Jambi, belum sesuap makananpun saya lahap!  Yang ada di pikiran saya saat itu adalah saya ingin segera beristirahat agar tubuh fit sehingga keesokan harinya saya dapat mengerjakan seluruh rangkaian tes dengan baik.  Akhirnya saya pun tidak turun untuk makan malam bersama.  Setelah berdoa, saya pejamkan mata, saya memaksa tubuh saya untuk tertidur pulas.

Rabu, 4 September 2013:  
Para peserta OSN Guru menunggu di depan ruang ujian.  Deg-deg an euyyy..
Paling depan:  Bude Ciptiasti (Kimia Dari DIY) yang selalu ceria, memimpin di depan, memberi semangat buat kami..

Menunggu di depan ruang tes teori....momment tak terlupakan..
Jika Anda pernah mengingat detik-detik memasuki ruang ujian.. itulah yang kami rasakaan saat itu..


Hari yang paling mendebarkan bagi peserta OSN Guru. Tes teori profesional dan pedagogi dijalani selama 3 jam dari pukul 08.00 – 11.00 dilanjutkan dengan tes eksperimen mulai pukul 14.00 – 17.00 WIB.  Satu hal pengalaman berharga tak terlupakan adalah ketika saya hampir saja menyerah di saat-saat paling genting.  Padahal pepatah mengatakan, di saat kita mulai menyerah, saat-saat itulah kemenangan sudah dekat. Alangkah minimnya waktu 3 jam untuk mengerjakan 7 buah soal.  Soal teori yang disajikan cukup menguras otak.  Soal perlu dianalisis terlebih dahulu karena soal-soal essay yang diberikan bersifat sangat analisis dan perlu hati-hati menginterpretasi data-datanya. Akhirnya ketika waktu tinggal 10 menit lagi dan masih ada 1 soal lagi yang belum saya kerjakan, saya hampir saja menyerah!  Namun teringat tekad awal saya mengikuti OSN Guru 2013 ini dengan tujuan memeroleh kemenangan ! bukan kekalahan.  Akhirnya saya terus menguatkan hati dan saya terus bekerja hingga dewan juri menyatakan ujian sudah selesai dan kertas jawabanpun dikumpulkan!  Kendati saya belum sempat memeriksa ulang jawaban saya (saya pikir peserta lain juga begitu) namun saya merasa lega karena saya benar-benar telah menyelesaikan 7 buah soal essay yang ada.  Selesai ujian saya berbincang dengan rekan-rekan yang ternayat sebagian besar belum sempat menyelesaikan ke-7 soal tadi. Memang waktu yang dialokasikan cukup minim.  Saya pikir hal ini wajar saja karena tes bertujuan menggugurkan, menyeleksi, menyaring, bukan untuk menguji kompetensi dasar!

Meskipun tidak terlalu yakin dengan jawaban saya (karena saya belum sempat memeriksa ulang hitungan saya) namun semuanya saya serahkan kepada Tuhan agar pekerjaan saya memeroleh hasil yang baik.  Inilah keterbatasan usaha manusia, namun tidak ada yang terbatas bagi Tuhan. DIA sanggup mengerjakan semua hal karena DIA adalah Allah Maha Kuasa. AMIN.


Elizabeth - Detik-detik menjelang tes teori di ruang tes Hotel Jayakarta 4 Sept 2013 (08.00 WIB)
Senyum dan rasa tenang akan mengijinkan otak bekerja dengan maksimal.


Setelah selesai mengerjakan tes teori, sebagian peserta dengan wajah lesu segera menuju ruang makan untuk bersantap siang.  Lelah.  Lapar..Maklum..usia tidak lagi muda..  Sebagian besar peserta saling menceritakan pengalamannya masing-masing ketika mengerjakan tes teori yang baru saja berlangsung.

Selesai makan siang, tepat pukul 14.00 WIB peserta 
memasuki ruang ujian praktikum.  Di depan meja masing-masing peserta telah tersedia sebuah kotak plastik besar berisi seperangkat alat praktikum bertopik sel volta. Selembar petunjuk berisikan tujuan praktikum penting dicermati para peserta.  Akhirnya peserta diberi kesempatan mengikuti praktikum selama 3 jam termasuk membuat laporan praktikum yang meliputi tujuan, materi singkat, alat dan bahan, prosedur kerja, hasil pengamatan, pembahasan dan kesimpulan.  Saya jadi teringat bagaimana siswa –siswi saya melakukan praktikum termasuk membuat laporannya.  Sekarang, giliran saya yang menjadi seorang “Siswa” !


Seluruh peserta OSN Guru Kimia berfoto bersama Dewan Juri setelah tes praktikum
Hotel Jayakarta 4 Sept 2013 (18.00 WIB)

DAFTAR PESERTA OSN GURU 2013 BIDANG KIMIA -SMA

1.  Dra Dwi Ciptiasti (SMA BOPKRI 1) Kota Yogyakarta
2.  Elizabeth T, S.Si, M.Pd (SMA Xaverius 1) Prop Jambi
3.  Muh. Salim, S,Pd, M.Si (SMAN Titian Teras) Prop Jambi
4.  Agus Solihin, S.Pd, M.PKim (SMAN 1 Subang) Prop Jabar
5.  Daniel Arif Julianto, S.T (SMAK 1 Bina Bakti Kota Bandung) Prop Jabar
6.  Yadi Fitriyadi, S.Si (SMA PU Al Bayan Kab Sukabumi) Prop Jabar
7.  Ratnasari, S.Pd (SMK Tunas Harapan) Kab Pati Prop Jateng
8.  Tithing Sarriningtyas, S.Pd (SMAN 1 Godong) Kab Grobogan Prop Jateng
9.  Aiful Musnifah, S.Si (SMA Muhamadiyah 2 Kota Sidoarjo) Prop Jatim
10. Ludie Kurnia Hartono, S.Pd, M.Ed (SMAN 2 Kediri) Prop Jatim
11.  Drs Sugiyono, M.Si (SMAN 1 Nganjuk) Prop Jatim
12.  Fauzi Rahman, S.Pd, M.Pd (SMAN 2 Banjarmasin) Prop Kalsel
13.  Sugiyati (SMAN 1 Pagelaran Kab Pringsewu) Prop lampung
14.  Drs. Kaswanto, M.Pd (SMAN 1 Metro Kota Lampung) Prop Lampung


Kamis, 5 September 2013

Hari ke-2 tes seleksi OSN Guru.  Meskipun tidak terlalu 
menegangkan dibandingkan hari pertama tes, namun persiapan tes performansi pembelajaran ini sangat menguras tenaga, pikiran, waktu, dan perasaan.  Bagaimana tidak.  Sekian persen score presentasi turut menentukan score akhir peserta.  Terbersit selalu medali di pikiran saya.  Harus bisa!  Saya datang dari jauh untuk menguji kompetensi diri dan membawa nama baik keluarga, sekolah, kota Jambi, dan Propinsi Jambi.  Akhirnya setelah mulai pukul 02.00 WIB dini hari terus hingga 07.30 WIB saya menyiapkan RPP, LKS, dan mempelajari ulang semua materi terkait yang mungkin bisa saja ditanyakan oleh dewan juri barulah saya merasa sedikit lega. Waktu tinggal menunjukkan 30 menit lagi, saya bergegas turun menuju ruang makan dan hanya bersantap segelas juice jambu merah, segelas susu, dan sepiring buah-buahan.  Dengan segera saya menuju ruang ujian.  Para peserta lain sudah berkerumun di dekat dewan juri untuk mengambil nomor undian urutan maju.  Saat saya mendapatkan nomor urut 2 saya segera bertukar nomor urut dengan teman saya yang saat itu kebetulan beliau malah ingin duluan maju. Akhirnya saya memeroleh nomor urut ke-6. 

Waktu alokasi presentasi tiap orang adalah 30 menit, jadi 
saya pikir lebih baik saya mengeprint dan mengcopy lembar RPP dan LKS yang akan saya berikan kepada 4 orang juri.  Saya pun segera menghubungi resepsionis meminta bantuan untuk keperluan itu yang harus saya bayar dengan total harga Rp. 140.000 (maklum harga hotel).

Puji Tuhan ! presentasi saya di depan dewan juri lumayan 
lancar meskipun didesak dengan berbagai pertanyaan saya berusaha menjawabnya dengan percaya diri namun sedikit grogi.  Saya jadi teringat keadaan dalam kelas ketika saya menguji lisan murid-murid saya dengan berbagai pertanyaan, membuat beberapa siswa juga sering merasa “takut”.  Ketika perasaan dan pikiran tidak lepas maka otak tidak dapat bekerja dengan maksimal sehingga saya sempat “lost” jawaban yang seharusnya saya bisa jawab dengan lebih tepat (heeee).  Terkesan mirip dengan ujian sidang komprehensif tesis, heee... Namun 30 menit telah berlalu..perasaan saya lega ketika salah satu dewan juri mengatakan bahwa RPP dan LKS yang saya buat sudah bagus.  Akhirnya saya keluar ruangan dengan perasaan legaaaaaaaaaaa..  Selanjutnya saya bisa duduk dengan tenang di depan ruang tes sambil berbincang dengan kawan-kawan berbagi pengalaman selama presentasi.

Tak terasa hari telah menunjukkan pukul 15.00 WIB.  Baru 
kali ini saya merasakan benar-benar lapar setelah sekian hari saya merasa “tidak lapar” !  Saya pun bersantap siang bersama kawan-kawan, benar-benar merasakan beban-beban berat yang ada di pundak saya seolah telah lepasssss..


Jumat, 6 September 2013
Ruang Seminar Hotel Jayakarta Bandung 6 Sept 2013 (11.00 WIB)

Berbeda dengan OSN Guru tahun 2012 yang lalu, tahun ini peserta OSN Guru tidak mendapat kesempatan melakukan wisata edukasi.  Kendati demikian, kegiatan sepanjang hari tak lagi menguras tenaga, pikiran, dan otak.  Peserta OSN guru  bersama undangan guru-guru dari kota Bandung (sekitar 250 guru) hanya mengikuti seminar tentang implementasi kurikulum 2013.  Nara sumber berasal dari Kepala Badan  PSDMPK dan PMP Prof. Dr Syawal Gultom, Ibu Kepala Pusbangprodik DR. Unifah Rosyidi, M.Pd, dll. 

Untuk mendapat gambaran tentang implementasi kurikulum 2013 dalam kelas, panitia mendatangkan 3 orang srikandi sebagai narasumber yang akan berbagi pengalaman tentang best practice pembelajaran yang berhasil mereka lakukan dalam kelas masing-masing.  Ketiga narasumber pembawa materi best practice tsb adalah satu orang kepala sekolah SD dari Bogor, satu orang guru SMP dari Cimahi, dan satu orang guru SMA dari Tangerang. Pada dasarnya mereka menjelaskan  bahwa penerapan kurikulum 2013 sebagai suatu paket integrasi nilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan tidak sulit dilaksanakan seperti kebanyakan yang dibicarakan para guru.  Seminar dimulai pada pukul 08.00 hingga 17.00 WIB di ruang ballroom hotel Jayakarta.


Dari kiri -ke kanan:  Bersama Ibu Hendrawati (SMP-IPA Bali); Ibu Revi (BIOLOGI SMA Babel); Ibu Dewi Meriani (BIOLOGI SMA - DKI Jakarta)
Senang berada di antara mereka yang luar biasa....



Sabtu, 7 September 2013:  
Hari yang paling deg-deg an. Saya pikir semua peserta mengalami hal yang sama.  Wajar saja berharap menjadi pemenangnya.  Wajah-wajah tegang dan perasaan harap-harap cemas berkecamuk dalam hati para peserta.  Setelah makan siang, sekitar pukul 13.00 WIB peserta OSN Guru sudah meninggalkan hotel menuju lokasi penutupan dan penganugerahan penghargaan pemenang di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha) di ITB Bandung.  Acara penutupan (yang semula diharapkan bapak Mendikbud namun ternyata beliau masih berada di Rusia bersama Bapak SBY) akhirnya ditutup oleh Bapak Dirjen dan Gubernur Jabar.  Acara penutupan dimulai pada pukul 14.30 WIB. Berbeda dengan acara pembukaan yang ramai dengan penyajian berbagai atraksi seni, pada acara penutupan, sajian seni lebih sedikit karena akan segera dibacakan nama-nama para pemenang. Setelah beberapa kata sambutan dan laporan dari ketua panitia serta cuplikan video pelaksanaan kegiatan tes yang sedang ditayangkan, pembacaan para pemenangpun segera dimulai.  

Saat itu saya sengaja memilih tempat duduk di bagian paling pinggir.  Saya pikir nanti ketika nama saya dipanggil maka saya akan lebih cepat berlari menuju panggung yang jaraknya cukup jauh dari lokasi tempat duduk para peserta OSN guru. (saya tidak tahu apakah hal ini adalah "feeling" kepedean kali yaaa heee, atau sombong barangkali? berani memperkirakan "hasil" sebelum diumumkan secara resmi??? semua tergantung persepsi pembaca).  Yang jelas saya merasa sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari awal dengan maksimal, menjalani tes dengan maksimal, disertai doa dengan maksimal, hingga detik-detik menjelang pengumuman pun tiba.  Perasaan saya bercampur aduk antara yakin bisa meraih medali (atas dasar iman, doa, dan usaha) juga ada rasa sedikit kuatir dst).  Saya hanya pasrah terhadap kekuasaan dan kebesaran Tuhan.  Saat-saat itu adalah saat di mana saya tak bisa berbuat yang lain kecuali berdoa memohon kekuatan mental dan mengucap syukur selalu kepada Tuhan (yang saya panggil Yesus Kristus) atas semua yang sudah terjadi.   

Benar juga.  Seringkali wanita memiliki "feel" yang lebih 
bisa dipercaya ketimbang pria. Itulah salah satu kelebihan wanita.  Wahai wanita! Berbahagialah engkau di muka bumi ini (heee sedikit gaya dakwah..)  Hal ini telah saya alami berulang kali dalam event kompetisi yang sering saya ikuti. 

Saat nama saya dipanggil sebagai peraih medali perak OSN 
Guru Kimia 2013, rasa haru dan gembira berkecamuk dalam dada.  Perjuangan berat selama ini berbuah kesuksesan.  Saat saya maju ke depan panggung, medali perak pun dikalungkan kepada saya oleh Wakil Gubernur Jabar Bapak Dedi Mizwar.  Beliau adalah artis yang saya kenal di TV saat saya kecil dan ketika itu saya bertatap muka langsung dengan wajahnya.  Dengan gaya bicara yang hangat beliau berkata, “Terima kasih ya Ibu, atas usahanya.”  Mata saya berkaca-kaca namun saya harus menahan diri karena sorotan lampu kamera menerjang dari segala arah.  Setelah bersalaman dengan wakil gubernur Jabar, saya pun kembali ke tempat duduk, dihujani ucapan selamat dari para peserta lain.  Praise the Lord ! I realize that without YOU, I can do nothing.....

Beberapa peraih medali OSN Guru Berfoto Bersama di depan Ruang Sabuga ITB setelah pengumuman...bahagia.. (13.00 WIB)

Bersama Bpk Abdurahim - peraih medali perak OSN Guru SD dari Prop Riau (14.00 WIB)
Pak Rahim yang ulet dan berjiwa pembelajar...

Bersama Kontingen dari Propinsi Riau (14.00 WIB)



Peraih Medali OSN Guru Kimia 2013 (14.00 WIB)
Dari kiri:  Perunggu:  Jatim;  Perak:  Jambi; Emas(Jabar)



Akhirnya, sekitar pukul 18.00 rombongan guru tiba kembali 
di hotel Jayakarta.  Acara penutupan khusus di kalangan guru dan pemberian penghargaan, foto bersama, dan penyelesaian urusan administrasi dilaksanakan secara intern di ruang lobby hotel Jayakarta pada pukul 19.30 WIB.   Berikut dokumentasi yang sempat saya ambil.


Para Pemenang OSN Guru 2013 jenjang SD-SMP-SMA berfoto bersama (21.00 WIB)

Peraih medali OSN GURU KIMIA 2013 (21.00 WIB)
Dari kiri:  Elizabeth T, S.Si, M.Pd Jambi (perak); Daniel AJ, ST  Jabar (emas), dan 
Drs Sugiyono, M.S.i  Jatim (perunggu) 

Dari kiri ke kanan:  Peraih Medali OSN Guru KIMIA SMA  2013 (21.30 WIB)
Bapak Daniel, ST (emas- Jabar); Elizabeth, S.Si. M.Pd (perak - Jambi); 
Bpk Drs Sugiyono, M.Si (perunggu: Jatim)
Bangga bisa berkompetisi dengan mereka...sebuah motivasi untuk belajar lebih baik lagi...


Berfoto Bersama Panitia Pusbangprodik.  Sebelah kiri saya: Bpk Ir. Agung Prasetyo, M.M yang selalu ramah dan giat memberi semangat kepada para peserta; dan sebelah kanan saya adalah Bapak Muh. Salim, M.Si yang baik hati (Kimia - SMAN Titian Teras Prop Jambi), teman satu daerah - satu perjuangan..
Terus maju shohibku... I support you !!!



Banyak orang menganggap bahwa kesuksesan adalah 
sebuah pencapaian.  Setelah sukses, menerima berbagai ucapan selamat dan reward, lalu apa.  

Bagi saya kesuksesan adalah kontribusi dari berbagai pihak 
yang selama ini telah mendukung dan mendoakan saya baik dari keluarga, sekolah, rekan-rekan seprofesi, dan masyarakat pada umumnya.  Kesuksesan tidak bersifat individual.  Kesuksesan adalah kolaborasi.  Kesuksesan adalah anugerah Tuhan.  


Di samping itu kesuksesan adalah tantangan baru untuk 


berbuat lebih baik lagi.  Kesuksesan juga sebuah pencapaian namun bukan akhir, atau tujuan utama.  Artinya kesuksesan adalah awal yang baru untuk mulai berkarya yang lebih baik lagi.  


Berkarya dan terus berkarya bagi Tuhan dan manusia. Itu adalah motto hidup saya.  Hidup yang efektif dan berguna baik sekeliling kita khususnya dunia pendidikan tempat di mana Tuhan menaruhkan saya di situ.  Berpartisipasi mewujudkan tujuan pendidikan nasional.


Kegiatan OSN Guru 2013 yang saya ikuti sungguh 

menyentuh hati dan meninggalkan kesan mendalam di hati saya.  


Kegiatan OSN Guru benar-benar membuat saya lebih 

termotivasi lagi untuk belajar.  Guru adalah insan pembelajar yang seharusnya memberikan teladan bagi peserta didik untuk senantiasa belajar.  Belajar tidak dibatasi usia, tempat, sumber belajar, dan waktu.  Belajar sepanjang hayat. Kehidupan adalah belajar. Life is learning.



Kegiatan OSN guru memberi rasa syukur karena saya 

berkesempatan untuk bertemu dengan banyak guru-guru yang luarbiasa di negeri ini.  Guru-guru yang penuh dedikasi, giat, tekun, cerdas, kreatif, dan inovatif.  Hal ini menyadarkan saya bahwa saya tidak sendirian.  Saya pun lebih termotivasi dan terdorong lagi untuk bekerja lebih baik lagi tanpa mengharap imbalan dari pihak manapun. Meskipun harus menyadari bahwa guru merupakan bagian dari kelompok termajinalisasi di negara dengan elite politik besar ini.  mengajar bukan hanya untuk mendapatkan gaji namun mengajar karena menyadari tugas dan panggilan Ilahi yang akan dipertanggungjawabkan kelak di surga.  Kontribusi terhadap 
kemajuan anak-anak bangsa adalah bagian kecil dari yang bisa saya lakukan dalam profesi saya...



Kerinduan saya, suatu saat saya bisa bertemu lagi dengan 

rekan-rekan guru peserta OSN Guru 2013 dalam kegiatan yang lain, terlebih dalam kompetisi tingkat dunia (saya percaya seringkali mimpi yang besar bisa mendorong seluruh energi kita untuk mewujudkannya.  Miss you all !!!

Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh  panitia OSN Guru 2013 dari Pusbangprodik: 

Bapak Ir. Agung Prasetyo, M.M, Ibu Ana Budi Kuswandani, SS, M.Si, Ibu Dra. Dian Mahsunah, M.Pd, Ibu DR. Fathiaty Murtado, M.Pd, Pak Iip (fotografer yang handal), para Dewan Juri,  dll yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu

Mereka selalu ramah dan semua memberikan pelayanan yang terbaik bagi para peserta OSN Guru 2013.  Kami merasa sangat dilayani dan merasa nyaman.  Hanya Tuhan yang dapat membalas kebaikan para panitia terhadap kami. AMIN...


Saya berharap suatu saat bisa bertemu kembali dengan mereka.  Miss you forever....



Melalui tulisan kecil ini saya juga ingin menghaturkan special thanks untuk rekan-rekan guru yang selalu setia memberikan dukungan, semangat, dan berbagai informasi yaitu:


Rekan yang ikhlas dan sabar tuk berbagi pengalaman:  Ibu Laily Syaadah - 
peraih medali perak OSN Guru Kimia 2012 dari Prop. Sumatera Barat.


Teman diskusi saya:  Bapak Urip - dari Kalimantan Tengah, 
penulis blog www.urip.wordpress.com  yang luar biasa, dan guru yang cerdas dalam membahas soal-soal kimia.
Teman semasa lomba Gupres 2008:  Ibu Masnun di 

Bengkulu yang selalu mendorong, memotivasi, dan percaya 
bahwa saya bisa memberi yang terbaik pada lomba OSN 
Guru ini.  Ketika seseorang dipercaya maka dia akan berusaha giat mewujudkannya !


Teman seperjuangan, Bpk Drs. Kaswanto, M.Pd dari 

Lampung, teman berdiskusi dan saling mendukung.



Teman seperjuangan, Ibu Dewi Mariani, S.Pd dari SMAN 
33 DKI Jakarta (Satu-satunya finalis dari DKI Jakarta saat 
itu, Luar biasa!) , teman berdiskusi dan saling mendukung. 
Ibu Dewi dengan segera menemui saya serta 
sabar menemani saya menuliskan biodata di lobby hotel 
Jayakarta saat mendaftar ulang.  Ibu Dewi akhirnya berhasil 
meraih medali perunggu OSN Guru 2013 bidang biologi 
SMA.  








5 Komentar

  1. jajaka says:

    semangat ibu mudah2an tertular ke saya... thank u mme eliz, ur story inspires many people especially me...

  2. terima kasih Pak.. harapan saya semua pembaca mendapat inspirasi dari tulisan ini. Maju Indonesiaku !!!

  3. Jadi tenar saya deh ibu karena disitir namanya. Makasi banyak juga ya Ibu. Karena semangat ibu saya jadi termotivasi untuk berkarya selagi muda.

  4. Iya Bundaaaaaaa sayyyy cup muahhhh heeee

  5. Unknown says:

    Ibu ...sungguh saya terharu membaca pengalaman ibu .... saya sudah menjadi pemenang osng tingkat kabupaten 3 kali berturut-turut, dan selalu gagal tiap kali tingkat propinsi, tahun 2015 ini saya bersemangat sekali bisa lolos tingkat nasional, usaha belajar telah saya lakukan ...tapi sepertinya Allah masih belum mengijinkan saya berjuang di tingkat nasional....he..hee menunggu telp dari panitia sampai sekarang kok belum ada kabar he..he ... doakan saya semoga tidak pernah menyerah belajar dan berusaha hingga suatu saat bisa ikut berkompetisi di tingkat nasional amin ....

- Copyright © 2015 Elizabeth's Blog - Powered by Blogger - Template by Djogz -