- Home >
- HIKMAH PENGALAMAN MENGIKUTI UKG ONLINE 2012: MEMBUAT GURU MENJADI PEMBELAJAR
Posted by : ELIZABETH T
Kamis, 02 Agustus 2012
Melalui tulisan ini, ijinkan saya berbagi pengalaman mengikuti UKG online 2012 di daerah saya. Semoga tulisan ini menginspirasi dan memberi informasi yang bermanfaat bagi pembaca khususnya guru-guru yang akan mengikuti UKG online 2012.
Tak
biasanya saya merasa sedikit tegang pada hari yang cerah ini. Maklum saja, sebagai seorang ibu dengan
seabrek kegiatan, hari itu saya harus mengikuti ujian kompetensi guru (UKG)
online 2012 yang memang wajib diikuti oleh seluruh guru bersertifikasi tahun
2007 sampai dengan 2011. Maklum saja,
pada saat yang bersamaan, putra bungsu saya mengikuti seleksi Olimpiade Sains
IPA Jenjang SD Tingkat Propinsi Jambi.
Sehingga banyak waktu yang saya gunakan justru untuk melatihnya berlatih
soal ketimbang melatih diri saya sendiri.
Saya pikir dengan berbekal mengajar siswa mulai dari kelas 1,2, dan 3
serta kelengkapan perangkat belajar yang dari tahun ke tahun memang saya rancang
sendiri (bukan copy-paste), serta hobi membaca buku dan browsing di sela-sela
waktu senggang, semoga membantu saya dalam menghadapi ujian nanti. Intinya
kurang ada waktu khusus untuk persiapan UKG ini.
Pukul 09.35 segera saya kemudikan
mobil dengan agak cepat dari arah hotel Abadi Pasar Jambi tempat kegiatan Olimpiade
Sains SD menuju ke daerah Candra- Pasir Putih tepatnya di SMKN 2 Jambi. Tepat pukul 10.00 saya memasuki ruangan komputer
di SMKN 2 Kota Jambi. Ruangan telah
dipenuhi oleh para peserta guru-guru kimia SMA sekota Jambi sekitar 30
orang. Untung saja tes belum
dimulai. Instruktur sedang memberikan
pengarahan saat itu. Segera saya memilih
salah satu komputer dan melakukan login dengan mengisi no peserta dan nomer
NUPTK. Dua menit kemudian, instruktur memerintahkan
segera memulai tes.
Dengan berbekal selembar kertas
buram untuk mencoret-coret, satu-demi satu soal saya baca dengan teliti. Di sini perlu kemampuan menganalisis soal. Menurut saya materi kompetensi profesional
(kimia) tidak terlalu sulit (setara soal-soal UN) karena soal hanya disajikan
sesuai SK dan KD dalam silabus. Namun
materi yang harus dikuasai adalah seluruh kelas 1,2, dan 3 SMA. Sedangkan kompetensi pedagogi lebih
menekankan pada penerapan materi kimia ke dalam perangkat pembelajaran dan
mengolah proses pembelajaran yang tepat untuk suatu materi kimia tertentu. Sangat aplikatif. Namun perlu hari-hati dalam membaca soal,
karena ada beberapa soal yang cukup menjebak dengan jawaban hampir mirip. Beberapa soal pun keliatan kurang tepat isi
pertanyaannya dan beberapa option jawaban juga salah (mungkin salah cetak) atau
juga akhirnya menjadi salah kunci. Kendati
demikian saya menilai bahwa soal-soal UKG online bidang studi kimia cukup
baik. Jika guru berbekal persiapan yang
matang atau seperti pengalaman pribadi saya yang barusan saya sebut, semoga bisa
mencapai nilai di atas KKM nya. Bagaimana
agar lulus UKG ini? Beberapa tips dari
pengalaman saya:
1. Milikilah rasa tenang agar kita dapat berpikir
dengan
jernih namun tetap memperhitungkan waktu yang
tersedia.
2. Gunakan seluruh waktu dengan maksimal. Sisa waktu
dapat digunakan kembali untuk
memeriksa ujian yang telah
selesai dikerjakan.
3. Kerjakan dengan teliti.
4. Sebelum habis waktunya, segera submit jawaban
dan proseslah ujian agar kita mengetahui hasilnya.
Sekitar empat puluh menit sebelum
waktu habis saya telah menyelesaikan 100 soal dan sisa waktu digunakan untuk
mengoreksi kembali.
Karena asiknya, hampir
saja saya lupa mengsubmit jawaban alias memproses nilai sampai suara instruktur
mengagetkan saya. Tinggal 1 menit
lagi. Wah, akhirnya walaupun saya belum
puas mengoreksi jawaban saya, dengan cepat saya menekan tombol proses hasil
ujian. Harap-harap cemas. Saya pikir inilah feedback yang baik bagi seorang siswa setelah mereka melakukan
proses ujian. Dan kini saya sendiri pun
mengalaminya. Dag-dag-dig berapakan
nilai saya? Luluskah? Praise the LORD ! Akhirnya saya pun lulus
dengan nilai 82 (KKM total 70). Di dalam
ruangan itu hanya dua sampai tiga orang saja yang lulus saat itu.
Hikmah apa yang kita petik dari
kegiatan ini? Bukan berfokus pada hasil
ujian namun lebih kepada bagaimana guru telah menjalani proses belajar. Adanya UKG online membuat guru akhirnya terpaksa
menjadi pembelajar kembali. Membuka
buku-buku dan berlatih soal-soal di luar materi yang diajarkannya di
kelas. Mungkin saja bertahun-tahun seorang
guru hanya mengajar di kelas 1 namun adanya UKG online akhirnya materi kelas 2
dan kelas 3 turut dipelajarinya. Demikian
pula sebaliknya. Sebagian besar wajah
guru yang keluar dari ruang terlihat kusut dan kecewa namun demikian tetaplah
semangat dan terus belajar! Ambillah
hikmah positif dari setiap kejadian.
Adanya UKG Online turut mengevaluasi penguasaan kompetensi guru dan mengkondisikan guru menjadi pembelajar. Ambillah sisi yang positif dan tidak mengkambinghitamkan
pihak manapun. Setiap hal atau masalah tergantung bagaimana kita memandangnya
dan menyikapinya. Jadi bagi rekan guru
yang belum mengikuti UKG persiapkanlah diri dengan baik. Tak ada yang bisa kita
lakukan dalam menghadapi ujian ini selain dari mempelajari semua materi dan
berlatih soal-soal. Guru yang baik tidak
saja memberi nasehat kepada murid-muridnya
agar mempersiapkan diri menghadapi ujian namun dirinya juga perlu diuji. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar