Posted by : ELIZABETH T
Senin, 27 Juni 2011
Gambar 1. Para juara ETF Award for Teachers 2011
Gambar 2. Para peserta mengikuti diklat penulisan di hotel Abadi Jambi
Gambar 3. Pemenang pertama ETF Award for Teachers 2011
Gambar 4. Para pemenang, dewan juri, dan panitia EF Award for teachers 2011berfoto bersama
Dag dig dug… debar hati semakin kencang mendekati hari pengumuman lomba menulis opini pendidikan oleh guru tahun 2011. Kendati menanti pengumuman lomba bukanlah hal asing bagiku karena sudah kesekian kalinya aku mengikuti lomba bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional, namun perasaan deg-deg an selalu saja timbul pada saat-saat seperti itu. Dari website panitia aku baca pengumuman 25 opini terbaik pada tanggal 1 Mei 2011 namun hingga sore hari, belum juga aku terima sms dari panitia. Kubuka email hingga malam hari juga belum ada surat masuk dalam inbox email. Aku pun bertanya kawan, ternyata sama nasibnya dengan aku. “Belum Bu,” jawabnya. “Kutunggu saja dengan sabar,” pikirku. Orang bijak mengatakan bahwa kesabaran membuahkan hasil yang terbaik Sabar juga adalah salah-satu buah-buah Roh. Sabar adalah salah satu karakter yang harus kita miliki sebagai seorang manusia. Sabar merupakan salah satu character building yang perlu ditanamankan pada peserta didik dalam ranah pendidikan karakter bangsa. Sabar adalah sebuah kata yang sederhana namun sangat berarti dalam melakukan setiap tindakan. Ora grusa-grusu dalam bahasa Jawa. Aku coba mempraktikannnya.
Syukurlah... pada hari Selasa malam, tanggal 3 Mei 2011 sepulang sekolah, ketika hendak berbenah....tiba-tiba..getar Hp dari dalam saku baju mengejutkan aku. Akhirnya pengumuman yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sms dari panitia yang menuliskan “Selamat, naskah Bapak/Ibu terpilih sebagai 25 opini terbaik Eka Tjipta Foundation (ETF Award) for Teacher 2011 dan berhak mengikuti workshop karya ilmiah di hotel Abadi pada tanggal 5 Mei 2011. Mohon konfirmasinya.” Demikianlah inti pemberitahuan dari panitia. Segera aku buka email dan ternyata juga ada pemberitahuan yang sama. Aku pun cepat-cepat membalas sms dan email dari panitia untuk menyatakan bersedia mengikuti workshop. Praise the Lord! Senangnya hatiku. Betapa tidak, workshop karya ilmiah atau jenis workshop yang ada kaitannya dengan menulis, itulah yang aku tunggu-tunggu selama ini. Dengan harapan suatu saat menjadi penulis buku seperti JK Rowling (hheheeee..lebay ya..) aku memang selalu ingin belajar bagaimana menulis yang baik.
Lomba opini pendidikan memang baru kali ini aku ikuti. Tidak disangka memang. Ternyata ada lomba menulis khusus opini pendidikan. Bak gayung bersambut. Menulis opini pendidikan memang sudah sering aku lakukan baik di koran daerah Jambi (Jambi Ekspres, rubrik Untukmu Guruku) maupun Tabloid Pendidikan Propinsi Jambi serta majalah kerohanian tertentu. Semua aku lakukan karena hobby. Tidak ada honor. Menulis bukan untuk money minded. Yang ada di benakku adalah pembaca dapat memetik manfaat yang aku tulis, berbagi ilmu, pemikiran, ide, wawasan, memotivasi, dan menginspirasi. Bahagia rasanya jika tulisanku dimuat dan pembaca menyukainya . Prinsip dalam hidupku adalah bagaimana hidup menjadi maksimal, valuable, berkualitas, dan berguna bagi sesama. Talenta yang Tuhan berikan harus dikembangkan dan dibagikan kepada orang lain. Suatu responsibility dalam hidup. Tak terbayarkan dengan materi sebesar apapun….
Acara pada hari H pun dimulai. Aku sempat salah memasuki ruang kegiatan. Seorang petugas kebersihan memberi informasi bahwa ruang kegiatan ETF ada di lantai 2 hotel Abadi, tepatnya di Kerinci Room. Pukul 07.30 WIB tepat aku memasuki ruang yang dingin karena AC. Aku harap effect penggunaan AC tidak merusak lingkungan dan menyebabkan ozon hole (hehheheee). Keliatannya aku bukan peserta satu-satunya yang datang pagi. Aku lihat ada sekitar 8 orang telah ada dalam ruangan. Beberapa dari mereka telah aku kenal. Pukul 09.00 WIB acara pembukaan pun dimulai. Ibu Fresia sebagai Head of Scholarship and Fellowship Eka Tjipta Foundation. Bapak Gubernur Jambi yang dalam hal ini diwakili oleh asisten ahli bidang ekonomi. Bapak Direktur Batanghari Foundation dan Ketua Panitia Bapak Dion S membuka acara yang diikuti 25 peserta. Hadir sebagai pembicara utama tentang menulis Bapak Prof. Drs. Sutrisno, M.Sc, Ph.D guru besar dari Universitas Jambi. Selesai acara pembukaan, tiba saat-saat yang mendebarkan hati itu. Pengumuman para juara. Dalam hatiku, aku pasrah saja, dapat atau tidak yang penting aku sudah berpartisipasi dengan maksimal. Bagiku, semua yang dilakukan dengan hati pasti membuahkan hasil. Hasil kini atau hasil di masa yang akan datang. Jadi tak ada kata percuma. Semua ada hasilnya. Akhirnya….puji syukur kepada Tuhanku yang luar biasa, yang selalu memberi kesempatan kepadaku untuk berkarya. Aku dinyatakan menjadi juara 1 lomba menulis opini pendidikan ETF Award for Teachers 2011. Senangnya hatiku. Aku berjanji menulis lebih giat lagi. Lebih “gila” lagi. Tak sia-sia, aku melakukan studi literatur hampir 2 minggu sebelum aku menulis. Sampai-sampai aku berlama-lama duduk di ruang perpustakaan sekolahku di SMA Xaverius 1 Jambi demi membaca sekumpulan buku tebal. Duduk manis di depan layar monitor membaca informasi dari internet. Kesabaran dan ketekunan membuahkan hasil.
Dari pengumuman yang dibacakan ketua dewan juri dari instansi akademisi IAIN dan 2 orang wartawan senior, para juara kali ini adalah:
Juara 1: Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si,M.Pd dari SMA Xaverius 1 Jambi.
Judul: Pendidikan Karakter Bangsa: Solusi Dehumanisasi Pendidikan Kita
Juara 2: Putri Soraya Mansur, S.S dari SMAN 10 Batanghari
Judul: Bangkitkan Rasa Percaya Dirimu Nak!
Juara 3: Marina dari SD Asiatic Persada Jambi
Judul: Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Mungkinkah?
Harapan 1: Romo Waldus Kaju, SD Xaverius 1 Jambi
Harapan 2: Tantiasari, SD Pelita Raya Jambi
Selamat kepada para juara. Lanjutkan menulis. Lanjutkan perjuangan. Dengan pena yang kita torehkan, niscaya akan memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan anak-anak bangsa. Cintailah negeri. Cintailah bangsa ini. Tut Wuri Handayani. Semoga generasi bangsa ini memperoleh teladan yang baik dari para pendidik negeri Pertiwi. AMIN.
Posting Komentar