Posted by : ELIZABETH T Rabu, 27 Agustus 2008


PERJALANAN UNJUK PRESTASI
GURUKU – BUNGA BANGSAKU




LOMBA GURU BERPRESTASI TKT NASIONAL – DIRJEN PMPTK
12-17 AGUSTUS 2008)Oleh:

Elizabeth T, S.Si
Guru Kimia SMA Xaverius 1 Jambi


Peserta Tingkat Nasional Perwakilan Propinsi Jambi Jenjang SMA tahun 2008

Setelah menjalani rangkaian kegiatan dalam konteks lomba guru berprestasi mulai dari seleksi tingkat sekolah (bulai Mei 2008), kecamatan, kabupaten/kota (23-24 Juni 2008), hingga propinsi (21-25 Juli 2008) yang cukup menguras otak, energi, waktu dan emosi maka tibalah akhir dari tahap lomba ini yaitu menuju tingkat Nasional. Sebelum menuju tingkat Nasional peserta yang menjadi juara pertama tingkat propinsi dari setiap jenjang pendidikan dan sekaligus berhak sebagai peserta tingkat Nasional nanti, dibekali kembali oleh pihak LPMP selama 3 hari dari tanggal 3-6 Agustus di LPMP Jambi. Pembekalan berupa materi pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, penguasaan bahasa Inggris, pelatihan test TPA, pembekalan table Manner di hotel Abadi serta persiapan teknis menuju tingkat Nasional.
Hal yang penting dicatat adalah berkas karya ilmiah dan portofolio para peserta pun harus segera dikirimkan melalui POS ke panitia Pusat Jakarta sebelum tanggal 25 Juli. Dengan kondisi singkatnya waktu antara selesainya pelaksanaan lomba pada tanggal 25 Juli dan pengumumam lomba pada tanggal 26 Juli maka peserta tingkat Nasional tidak mempunyai waktu lagi untuk memperbaiki karya tulis ataupun merapikan portofolionya. Berkas-berkas yang ada sajalah yang dikirimkan ke panitia pusat Jakarta oleh pihak peserta tingkat nasional itu sendiri.

Setelah menyelesaikan pembekalan akhir di LPMP Jambi, para peserta berpamitan kepada Bapak Walikota Jambi atas nama Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan Tingkat Kota Jambi, Bapak H.Muhammad Rawi, M.Si. Demikian juga berpamitan dengan Gubernur Jambi Bapak H. Zulkifli Nurdin dengan didampingi Bapak Kepala Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi Jambi, Bapak H.Rahmat Derita.Berikut adalah laporan deskripsi kegiatan lomba guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2008 yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta dari tanggal 12 hingga 17 Agustus 2008 yang diikuti oleh 14 orang peserta meliputi 4 orang guru, 4 orang kepala sekolah dan 3 orang pengawas dari tiap jenjang pendidikan, 1 orang guru PLB dan 2 orang guru SD dari daerah terpencil propinsi Jambi.
Deskripsi kegiatan dari tanggal 12-17 Agustus 2008 diamati dan dicatat oleh penulis sbb:Jumat, 08 Agustus 2008


Rombongan guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi tingkat Propinsi Jambi 2008 diundang oleh Walikota Jambi yang diwakili Sekda di Gedung Walikota Jambi di Kotabaru. Dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Tingkat Kota Jambi, rombongan diterima di ruang pertemuan dan mengadakan ramah tamah singkat serta perbincangan singkat dengan beliau. Acara diakhiri dengan foto bersama di depan gedung walikota Jambi.
Senin, 11 Agustus 2008


Dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jambi Bapak H. Rahmat Derita, rombongan bertemu dengan Bapak Gubernur Jambi di rumah kediaman beliau, tepatnya tanggal 11 Agustus 2008 pukul 11.00 WIB. Beliau berpesan agar dalam berkompetisi berusahalah berjuang memberikan yang terbaik. Pertemuan selama kurang lebih satu jam tersebut, ditutup dengan foto bersama Bapak Gubernur dan rombongan guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi tingkat propinsi Jambi 2008.Selasa, 12 Agustus 2008


Rombongan bertolak ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air, penerbangan pukul 10.15 WIB. Dengan mengenakan pakaian seragam khas daerah Melayu Jambi bewarna pink rombongan sebanyak 14 orang didampingi Bapak Drs. Indra Budaya, S.Pd dan Ibu Ayang dari Dinas Pendidikan Propinsi Jambi menikmati penerbangan dengan cuaca agak berawan selama 55 menit. Pesawat mendarat mulus di bandara Sukarno Hatta pada pukul 11.10 WIB dan rombongan menuju Hotel masing-masing menggunakan mobil carteran dengan harga Rp 150.000 rupiah/mobil. Rombongan guru melaju ke hotel Sahid Jaya di jalan Rasuna Said sementara mobil pengawas dan kepala sekolah menuju hotel Century di Senayan. Setelah lebih kurang 1,5 jam perjalanan, rombongan tiba di hotel megah, nyaman dan memang kelas berbintang lima, hotel Sahid Jaya. Rombongan guru memasuki ruangan serta langsung melakukan daftar ulang di meja Panitia pada tiap jenjang pendidikan. Di situ, para peserta yang sudah banyak juga berdatangan dari berbagai propinsi mulai mengisi biodata pribadi, menyerahkan copy CD karya tulis ilmiah yang akan dipresentasikan, menyerahkan tiket pesawat dan biaya transportasi, Surat Perjalanan Dinas dari tiap propinsi, Surat Tugas dari propinsi, SK Gubernur dan SK Penetapan Pemenang, nilai total rekapitulasi dari rapat dewan Juri penetapan pemenang, mengecek kelengkapan portofolio, menerima tas dan satu set ATK di dalamnya, serta satu stel jas elegant berwarna biru tua sumbangan dari Ibu Negara. Setelah melakukan pengecekan kesehatan pada meja panitia maka peserta mendapatkan kunci kamar hotel dan dapat segera memasuki kamar untuk mempersiapkan diri. Bagi para peserta yang lapar dapat segera memasuki ruang makan untuk bersantap bersama dengan gaya standing party. Aneka makanan sehat, bergizi dan lezat tersedia di sana, sungguh menggiurkan dan menggugah selera.
Setelah bersiap-siap sejenak, tepat pukul 15.00 WIB, para peserta sebanyak 230 guru dari 32 propinsi, sudah harus memasuki ruang Borobudur untuk mengikuti acara Pembukaan yang dihadiri oleh Dirjen PMPTK Bapak Baoedowi. Dalam
sambutannya, beliau menyatakan bahwa para peserta diharapkan menjaga kesehatannya sehubungan dengan rangkaian kegiatan lomba yang sangat menguras waktu, tenaga dan otak. Pada kesempatan kali ini, upacara penyematan tanda peserta sebagai simbol dimulainya acara diwakili oleh guru TK dari Propinsi Bali, guru SD dari propinsi Kalimantan Tengah, guru SMP dari Propinsi Jawa Barat dan guru SMA dari Propinsi Jambi, Elizabeth T serta guru PLB dan guru SD dari daerah terpencil diwakili propinsi Papua. Seluruh propinsi telah mengirimkan utusannya kecuali propinsi Papua Barat. Setelah acara selesai, dilanjutkan acara ISHOMA dan makan malam bersama dan tepat pukul 19.30 para peserta sudah harus kembali ke ruang Borobudur untuk menjalani test tertulis. Test ini ditujukan bagi guru berprestasi namun bagi guru PLB dan guru SD daerah terpencil mengikuti acara tersendiri disesuaikan dengan spesifikasi satuan pendidikan.Tepat pukul 19.30 WIB para peserta telah duduk di ruang Borobudur dengan posisi berselang seling antara TK, SD, SMP dan SMA. Test tertulis terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama mengerjakan kompetensi profesionalisme guru sesuai bidang studi masing-masing guru yang jumlahnya sekitar 40-60 soal dan diselesaikan dalam waktu satu jam. Tahap kedua mengerjakan kompetensi pedagogi dan materi ini sama untuk seluruh jenjang. Jumlah soal sekitar 50 soal, dikerjakan juga selama satu jam. Tahap terakhir adalah kompetensi penguasaan pelaksanaan pembelajaran, guru diwajibkan membuat pengembangan silabus dan RPP sesuai jenjang pendidikan dan bidang studi masing-masing tanpa diberi materi dan bahan, dan seluruhnya dilakukan close books. Pada tahap ini, waktu test selama 90 menit namun peserta meminta tambahan waktu 30 menit. Menjelang pukul 00.00 WIB para peserta meninggalkan ruangan dengan wajah kusut, mengantuk dan lelah bercampur menjadi satu terasa ingin segera merebahkan diri.

Rabu, 13 Agustus 2008


Setelah sarapan, para peserta kembali memasuki ruangan Borobudur untuk menjalani test tertulis TPA yang disajikan dalam 3 tahap. Tahap pertama selama hanya 7 menit. Tahap kedua selama 15 menit dan tahap ketiga selama 30 menit. Test tsb berupa rangkaian gambar yang harus disesuaikan dan dilengkapi. Test berikutnya adalah test tertulis kompetensi kepribadian yang mirip dengan psikotest dan peserta diharapkan menjawab secara konsisten sesuai dengan pribadi masing-masing. Jawaban tidak bernilai benar atau salah namun harus konsisten dan peserta harus hati-hati memilih karena banyak soal test yang sama ditanyakan kembali. Soal test kategori ini sebanyak 200 soal.
Setelah coffee break, peserta dibagi menurut jenjang pendidikan ke dalam ruangan yang lebih kecil untuk melakukan presentasi karya ilmiah sekaligus wawancara. Setiap peserta diberi waktu mempresentasikan hasil karya ilmiah dalam waktu 7 menit dan sisa waktu untuk wawancara, sehingga total waktu hanya 15-20 menit. Satu per satu peserta memasuki ruangan, dan di dalam telah menanti 8 orang juri yang semuanya menyandang gelar doktor dan professor. Namun juri bidang studi lah yang paling berperan dalam melakukan penilaian terhadap para peserta sekaligus juri bidang studi ini menilai portofolio peserta yang bersangkutan. Juri-juri lain juga memberi pertanyaan
namun tidak sebanyak juri bidang studi. Pada kesempatan presentasi ini, untuk guru bidang studi bahasa Inggris diwajibkan melakukan presentasi bahasa Inggris namun untuk bidang studi di luar itu tidak wajib. Jika guru non bahasa Inggris mampu melakukan presentasi dan tanya jawab dalam bahasa Inggris maka itu merupakan point tersendiri yang akan menambah nilai para kontestan. Pada kesempatan kali ini, seorang guru SMA dari propinsi Jambi, Elizabeth T, satu-satunya guru non bahasa Inggris, yang melakukan presentasi KI dan wawancara dalam bahasa Inggris, dan hal ini merupakan keunggulan tersendiri dibandingkan peserta dari propinsi lain. Acara presentasi dan wawancara pun berlangsung lancar. Adapun pada kompetisi kali ini, pemasangan laptop ke LCD, dibantu oleh panitia dan laptop yang digunakan bisa laptop peserta sendiri atau laptop dari panitia. Hal ini dikarenakan pada saat acara presentasi akan dimulai terjadi kendala pada laptop panitia yang hang dan mungkin gangguan virus akibat banyaknya transfer data file peserta yang telah dicopy ke dalamnya. Demikian juga atas dasar terbatasnya waktu maka panitia mengambil kebijakan seperti di atas. Tahap presentasi dilakukan bergilirian satu per satu hingga selesai pada tanggal 14 Agustus 2008 pukul 11.00 WIB.

Kamis, 14 Agustus 2008


Hari ini, merupakan hari penentuan pemenang 1, 2, 3 yang akan dilaksanakan di plaza Depdiknas pada sore hari. Namun pagi hingga siang hari sekitar jam 11.00 WIB, peserta masih melakukan test presentasi karya ilmiah dan wawancara di hadapan dewan juri. Selepas ISHOMA, makan siang dan briefing oleh panitia, sekitar pukul 16.00 WIB para peserta dengan mengenakan seragam jas elegant berwarna biru tua bersiap-siap menuju bus Blue Bird yang akan membawa peserta menuju plaza Depdiknas. Gedung ini letaknya cukup dekat dengan hotel Sahid Jaya. Di gedung ini sudah ramai berkumpul para undangan termasuk pengawas dan kepala sekolah serta juara internasional olimpiade sains, pemenang LPIR, siswa teladan, mahasiswa teladan tiap propinsi dan para pemenang lomba-lomba profesi lainnya sesuai dengan spesifikasi jenjang dan jurusan. Mereka siap diberi penghargaan oleh menteri Pendidikan dan Nasional Bapak Bambang Soedibyo.
Acara pagelaran seni tari, seni suara, membaca pantun dan puisi serta berbagai karya seni lukis menambah meriahnya suasana. Tepat pukul 19.30 Bapak Mendiknas memasuki ruangan, lagu Indonesia Raya berkumandang dengan megahnya. Tibalah saat yang paling mendebarkan dalam hati dan benak para peserta oleh karena pengumuman para juara akan dibacakan. Pada jenjang guru SMA pemenang pertama diraih oleh SMAN 2 Medan Sumatera Utara, juara kedua dari SMAN 3 Unggulan Kab Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan sementara juara ketiga dari SMAN 1 Kasihan Kabupaten Bantul. Sebagai catatan para juara sebagian besar adalah instruktur nasional bidang ICT di Direktorat Pusat Pembinaan SMA yang memang jam terbangnya sudah sangat tinggi. Dengan berbekal portofolio yang sangat tebal dan disusun sesuai dengan aturan sertifikasi guru serta dijilid hard cover yang cantik dan rapi memang pantas menjadi juara meskipun mereka tidak melakukan presentasi karya ilmiah dalam bahasa Inggris ataupun belum pernah ada peserta didiknya yang dibimbing hingga mencapai prestasi. Kebetulan para pemenang hanya diwakili oleh juara pertama saja, dan diberi kesempatan untuk maju, berbaris di depan serta bersalaman dengan Mendiknas yang juga memberikan kenang-kenangan berupa pena Mendiknas. Suatu cenderamata yang sangat special!!
Akhirnya para peserta kembali pulang menuju hotel dengan bus masing-masing. Ada wajah-wajah gembira, ada pula wajah-wajah sedih dan kecewa namun yang pasti semangat dan komitmen bekerja harus tetap ada dalam hati sanubari seorang guru. Di bawah ini Penulis sajikan sebuah puisi yang khusus ditujukan bagi guru-guru peserta lomba di seluruh negeri, bumi Pertiwi tercinta. Biarlah puisi ini menjadi obat pelipur kekecewaan sekaligus pembangkit semangat untuk terus mempersembahkan segala karya bagi bangsa tercinta.


Guruku….
Bunga bangsaku..
Teruslah maju wahai guruku…
Bukan hanya saat sekarang engkau menggapai prestasi…
namun…
Di mana saja…. kapan saja…. tunjukkan pengabdianmu…
Wujudkan cita-citamu…
Hari depan masih panjang….
Kesempatan akan tetap datang….
Jangan pernah berhenti berjuang…
Persembahkan karyamu
Walau rintangan datang menghadang…
Kalaupun sekarang kau belum menang…
Percayalah…
Hanya dengan tekad pejuang…
Suatu saat akan datang…
Engkaulah pemenang…!!!

Jumat, 15 Agustus 2008


Pagi-pagi benar sekitar jam 06.00 para peserta sudah bersiap-siap menuju ruang makan. Dengan mengenakan jas berwarna biru tua yang elegant para peserta menuju bus Blue Bird yang akan mengantarkan ke gedung DPR. Perjalanan kali ini dalam rangka mengikuti pidato kenegaraan kemerdekaan RI tahun 2008, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagian besar peserta duduk di lantai bawah gedung namun hanya tujuh orang saja yang menjadi perwakilan guru, diberi kesempatan duduk di balkon lantai atas. Kegiatan di lantai bawah sambil menunggu kedatangan Bapak Presiden, paduan suara anak-anak dari jenjang SD berkumandang dengan sangat merdu dipandu seorang dirigen yang piawai sambil diiringi oleh orkes kecil biola dan piano. Sementara di bagian belakang tersedia bazar kecil yang menyediakan aneka souvenir, makanan, minuman, pakaian, dan buku-buku.
Pidato kenegaraan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan peserta sebagian besar hanya dapat melihat dari layar monitor. Pada bidang
pendidikan, Bapak Presiden menyatakan untuk meningkatkan anggaran pendidikan sebesar 20% pada tahun anggaran mendatang ini. Pernyataan beliau disambut tepuk tangan riang gembira oleh seluruh peserta. Sekitar pukul 11.30 WIB acara selesai dan peserta sebagian besar beristirahat sejenak serta melakukan sholat Jumat. Menjelang pukul 13.30 WIB rombongan guru, kepala sekolah, pengawas, para pemenang lomba-lomba LPIR, olimpiade internasional, camat, lurah, keluarga shakinah teladan, tenaga kesehatan, dokter teladan dari seluruh Indonesia memasuki ruang makan bersama di gedung DPR tsb. Jamuan makan bersama ini atas undangan dari Bapak Ketua DPR Agung Laksono beserta Ibu dan para tamu kehormatan. Ruangan megah, mewah dan nyaman dengan alas karpet Persia yang empuk berwarna merah menambah sejuk suasana. Para undangan berbaris mengambil makanan yang disajikan secara prasmanan. Hidangan lezat bergizi menggugah selera. Sambil menikmati hidangan, Bapak Ketua DPR Agung Laksono memberikan wejangan dan kesempatan kepada para peserta untuk berdialog dengan beliau tentang permasalahan yang mereka hadapi. Sementara Ibu Agung Laksono dengan senyum ramah yang selalu tersungging di wajahnya, banyak berpose bersama para peserta.
Pada kesempatan kali ini, penulis bertemu dengan Jeremy Suhardi mantan siswa SMA Saint Louise Surabaya. Jeremy, pemenang medali pada ajang olimpiade internasional bidang kimia tahun 2007 di Moscow (Perunggu) dan tahun 2008 di Hongaria (Perak). Suatu prestasi yang sangat membanggakan padahal jika ditinjau dari perolehan medali pada tingkat Nasional tahun 2006 di Semarang kemarin, Jeremy hanya mendapatkan medali perunggu. Suatu daya juang yang tangguh telah terbukti. Penulis dan beberapa rekan juga menyempatkan diri berpose bersama cendekiawan masa depan ini serta melakukan wawancara singkat. Harapan penulis adalah adanya bukti fisik ini, dapat dihadirkan di tengah-tengah anak didik di sekolah masing-masing, dapat memacu semangat siswa-siswi untuk lebih mengeksplorasi diri. Acara makan siang berakhir sekitar pukul 15.30 dan peserta meninggalkan gedung menuju hotel tempat menginap masing-masing.
Acara yang begitu padat membuat para peserta harus bergerak cepat. Tidak ada waktu banyak untuk pribadi. Peserta kembali ke ruang Borobudur dan mengikuti seminar yang dibawakan oleh Prof. Dr. Suminto A Suyuti tentang Penulisan Jurnal Ilmiah. Dengan gayanya ynag kocak dan memikat audience, membuat suasana meriah dan menghilangkan kantuk yang menyerang hebat. Acara selesai pada waktu menjelang sholat maghrib dan peserta pun kembali ke kamar masing-masing.

Selepas makan malam, pada pukul 19.30 WIB, kembali para peserta berkumpul di Borobudur Room berkaitan dengan acara pertemuan dengan menteri Agama. Bersama Bapak Dirjen PMPTK, menteri agama mengadakan wawancara yang disambut antusias oleh para peserta. Acara selesai pada pukul 22.00 serta dilanjutkan dengan briefing oleh panitia untuk kegiatan keesokan harinya.

Sabtu, 16 Agustus 2008.


Pada pukul 07.30 para peserta telah berkumpul di ruang Borobudur kembali dan mendengarkan tatacara penulisan profil guru berprestasi. Panitia memberi pengarahan dalam bentuk outline penulisan. Para peserta diberi waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan tulisannya dan hasil karya dikirim ke alamat Direktorat Profesi Pendidik – Ditjen PMPTK, Kompleks Depdiknas Gedung D Lantai 4, Jalan Jenderal Sudirman – Senayan – Jakarta Pusat.
Setelah acara pengarahan penulisan profil guru, sekitar pukul 09.00 WIB para peserta menuju bus Blue Bird dan mengadakan kunjungan wisata ke Monumen Nasional (Monas). Rombongan guru diberi waktu hanya sampai pukul 12.00 WIB untuk segera kembali menuju hotel. Selepas makan siang (kali ini dibagikan nasi kotak dari pihak hotel Sahid Jaya), peserta kembali ke ruang Borobudur untuk mengikuti ceramah dengan topik Pembelajaran Ramah Otak oleh Dr. Ratna Megawangi. Beliau didampingi oleh rombongan SIKIB (Satuan Istri Kabinet Indonesia Bersatu) yang ikut menghadiri acara seminar tersebut. Pada intinya, pembelajaran ramah otak, menekankan pada pentingnya sentuhan emosional yang positif bagi perkembangan pembelajaran anak-anak mulai sejak
usia dini. Setiap sikap, perlakuan dan perkataan yang diterima anak-anak akan diinput ke dalam memori otak dan akan diolah sedemikian rupa sehingga hal ini akan menjadi cermin tentang apa yang dilakukannya kelak. Sesi ini ditutup dengan tanya jawab oleh beberapa audience.
Pada sesi selanjutnya, setelah coffee break, sekitar pukul 16.30 peserta kembali mengikuti acara presentasi dari ITB Bandung Program Magister Jurusan Teknologi Media Digital dan Game bekerjasama dengan PJJ – SEAMOLEC. Pihak ITB yang baru meluluskan angkatan pertamanya ini bermaksud mengadakan kerjasama dengan para guru yang berminat pada bidang pendidikan tersebut. Diharapkan selama 3 semester atau 20 bulan mahasiswa dapat menyelesaikan sekitar 36-40 SKS. Lulusan program ini akan menjadi ahli komputer media digital, spesifik pada high skill on programming dan jaringan serta embedded application.
Bak kereta api tanpa henti, para peserta harus segera mempersiapkan diri untuk sesi selanjutnya yaitu pada 19.30 WIB selepas makan malam. Acara kali ini adalah seminar tentang pengembangan kompetensi kepribadian dan sosial
guru yang dibawakan oleh Prof Nurochman Hadjam. Dengan gaya bicara yang kocak dan memikat, beliau mampu menghilangkan rasa kantuk yang begitu berat menyerang sebagian besar audience. Selesai sesi ini, panitia memberikan pengarahan tentang acara mengikuti upacara 17 Agustus di Istana Negara serta undangan bagi tiap peserta.

Minggu, 17 Agustus 2008


Pagi-pagi para peserta sudah bersiap bangun, makan pagi dan kembali mengenakan seragam jas biru tua. Tepat pukul 07.00 WIB rombongan kembali menaiki bus Blue Bird. Kali ini peserta tidak boleh membawa tas oleh karena di sana akan mendapatkan tas souvenir dari Panitia Penyelenggara dengan cara menukarkan kupon hadiah. Sesampai di Istana sudah terdengar lagu-lagu perjuangan dari paduan suara dan musik yang merdu. Peserta berbaris rapi memasuki pintu lapangan upacara dan siap diperiksa oleh petugas keamanan. Para guru mendapatkan bagian tempat duduk di posisi F. Setelah itu kupon hadiah dapat ditukarkan kepada panitia. Masing-masing peserta mendapatkan souvenir berupa tas coklat besar hasil kerajinan tangan dan bertuliskan Istana Presiden Republik Indonesia. Dalam tas terdapat bermacam-macam cinderamata seperti topi, buku catatan, cangkir bergambar Bapak Presiden dan Ibu, buku-buku bacaan, majalah, gantungan kunci, tempat pena, dan makanan ringan. Upacara hari kemerdekaan RI ke 63 kali ini dimulai pada pukul 09.30 WIB dan berlangsung khidmat. Lagu-lagu yang dibawakan Gita Bahana Nusantara berkumandang megah dan merdu menambah rasa cinta akan negeri bumi Pertiwi ini. Detik-detik Proklamasi dan pengibaran Sang Saka Merah Putih membuat hati ini makin cinta terhadap Negeri mengingat karya para Pahlawan Bangsa.
Setelah acara selesai, peserta berhambur
an menuju ke tengah-tengah lapangan untuk berfoto bersama di dekat air mancur Istana bahkan banyak yang menyerbu ke arah Gedung Istana Presiden tempat para menteri kabinet Indonesia Bersatu. Pada kesempatan kali ini tim Jambi sempat berfoto bersama.
Menjelang pukul 13.00 WIB rombongan guru melanjutkan perjalanan menuju ke plaza Bank Mandiri Pusat di jalan Gatot Subroto. Di tempat ini rombongan guru akan dijamu oleh pihak bank Mandiri serta hiburan seni dan sambutan dari Mendiknas Bambang Sudibyo. Begitu tiba di halaman gedung plaza Bank Mandiri, spanduk bertuliskan SELAMAT DATANG GURUKU, PAHLAWANKU merupakan ucapan selamat datang yang menyejukkan jiwa. Ditambah sambutan panitia di depan pintu dengan senyum manis nan ramah, mempersilakan guru-guru sebagai tamu undangan memasuki ruangan plaza yang mewah dan sejuk. Tamu undangan langsung dipersilakan menyantap hidangan prasmanan yang lezat dan menggugah selera sambil diiringi alunan musik dari para staff karyawan setempat. Setelah menikmati santap siang, sebagai acara ramah tamah, sebagian guru yang hobby bernyanyi juga dapat menyumbangkan kebolehannya untuk berkaraoke. Beberapa guru berfoto di depan panggung dengan wajah ceria
. Di sela-sela acara hiburan, para guru yang berulang tahun pada hari itu (17 Agustus) mendapatkan kenang-kenangan berupa pena Parker dari bank Mandiri. Rasa haru menghias wajah mereka ketika lagu Selamat Ulang Tahun didendangkan bersama dengan dipandu MC yang handal. Pada kesempatan kali ini, Bapak Salim Mansur guru PLB dari Jambi pun turut merayakan hari jadinya. Tak ketinggalan, acara door prize terhadap 20 peserta yang diundi dan menang akan mendapatkan voucher senilai Rp. 500.000. Guru dari propinsi Jambi yang mendapatkan voucher ini adalah Ibu Yusna E.L dari SMPN 5 Kota Jambi dan Bapak Salim Mansur dari PLB Kota Jambi. Selamat!
Tibalah saat yang dinanti-nantikan ketika Bapak Mendiknas memasuki ruangan dengan didampingi Bapak Dirjen PMPTK beserta seluruh pimpinan Bank Mandiri Pusat. Para hadirin berdiri menyambut kedatangan beliau. Dalam sambutannya Bapak Mendiknas menyatakan turut bangga terhadap prestasi yang dicapai para guru yang memang terbaik dari setiap propinsi. Anggaran pendidikan nasional yang dijanjikan presiden meningkat hingga 20% dinyatakan kembali agar menambah semangat para guru untuk terus berpacu diri meningkatkan prestasi. Pada kesempatan kali ini pihak Bank Mandiri memberikan penghargaan kepada tiap peserta guru senilai Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) dalam bentuk giro guna membuka rekening tabungan Bank Mandiri.
Akhirnya acara ditutup dengan selingan vocal group anak-anak karyawan Bank Mandiri serta setiap peserta pulang membawa
souvenir berupa pena Parker dari Bank Mandiri. Terima kasih bank Mandiri…Semoga tetap berjaya…kami guru-guru seluruh Indonesia mendoakanmu..!!!
Setiba di hotel Sahid Jaya, para peserta segera membersihkan diri, melakukan sholat mahgrib, dan makan malam. Tepat pukul 19.30 WIB, tibalah acara penutupan yang merupakan bagian terakhir dari rangkaian kegiatan lomba guru berprestasi tingkat Nasional tahun 2008. Acara dihadiri oleh Dirjen PMPTK dan pada kesempatan kali ini, ketua panitia kembali melaporkan kegiatan yang telah dilakukan dengan lancar. Bapak Dirjen memberikan penghargaan kepada para juara 1,2 dan 3 dari tiap jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, PLB dan 2 orang guru SD Daerah Terpencil serta hadiah berupa satu unit Laptop beserta Printernya. Tak lupa sebagai penghargaan atas kerja keras dan dedikasi guru selama ini, maka kepada setiap peserta yang hadir, Depdiknas turut memberikan hadiah berupa uang tunai sebesar 10 juta rupiah. Akhirnya acara ditutup dengan pelepasan tanda peserta yang diwakili oleh beberapa guru yang kemudian diikuti oleh peserta lain. Selesailah sudah rangkaian kegiatan pada acara lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2008.
Acara resmi selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Namun untuk meramaikan acara, para guru boleh menyumbangkan lagu dengan diirngi keyboard tunggal. Setelah itu bergantian para guru menuju meja panitia untuk menyelesaikan administrasi dan mengambil hadiah tunai 10 juta rupiah dipotong pajak sebesar 20%, serta sertifikat penghargaan dari
Mendiknas. Sebagian guru menyantap snack malam, ada juga yang sibuk mencari foto-foto event yang ditempel di depan ruang Borobudur, sebagian lagi berdiskusi saling bertukar pengalaman dan saling mengcopy media pembelajaran yang akan dibawa sebagai oleh-oleh ke daerah masing-masing. Penulis bersama Bapak Godhang dari SMAN 2 Medan juga sibuk berdiskusi dengan sekelompok guru-guru baik SMA dan SMP membicarakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif di sekolah masing-masing. Jam telah menunjukkan pukul 01.30 WIB. Cukup malam… namun senang rasanya bisa menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dengan lancar dan maksimal. Akhirnya biarlah malam ini semua peserta beristirahat mengumpulkan energi kembali untuk bersiap kembali ke daerah masing-masing pada keesokan harinya.
Senin, 18 Agustus 2008.


Pagi yang cerah, sejak pukul 05.00 WIB di tiap kamar, peserta sibuk mempersiapkan diri, mengepak seluruh barang-barang yang melebihi kapasitas tas yang ada. Sementara di lantai 2 hotel telah menunggu petugas POS yang akan membantu peserta yang akan mengirimkan barang bawaannya ke rumah. Ruang makan telah dipenuhi peserta yang harus cepat berangkat pada waktu pagi. Dengan mengendarai taxi Blue Bird, Penulis melaju tepat pukul 08.00 WIB menuju Bandara Soekarno Hatta dengan membayar sebesar Rp.50.000 selama hampir 60 menit. Perjalanan cukup lancar oleh karena pada waktu itu adalah hari libur Nasional. Sesampai di bandara, Penulis mengambil tiket pesawat menuju Jambi dengan penerbangan Batavia Air seharga Rp. 437.000 ditambah biaya bagasi Rp. 200.000 + kurir Rp 70.000 (Hotel dan Bandara) serta boarding pass sebesar Rp. 30.000. Pukul 10.15 WIB Pesawat melakukan penerbangan menuju Jambi. Akhirnya…tibalah Penulis di Tanah Pilih Petuah Besako….Jambi…kota tercinta….tempatku berkarya bagi anak bangsa…………………………………………………………………………..

2 Komentar

  1. Sangat baik kreatifitas anda, semoga dapat diikuti oleh para Guru lainnya, guna memberikan motivasi untuk berprestasi.

    kembangkan terus!!!

  2. Anonim says:

    Salut buat bunda Elizabeth
    kepingin banget seperti bunda...
    tolong doa nya ya bunda...semoga dirman dapat mengikuti langkah sukses bunda...

- Copyright © 2015 Elizabeth's Blog - Powered by Blogger - Template by Djogz -